Ahad 25 Feb 2024 11:19 WIB

Kapal Dagang tak Berani Melewati Terusan Suez, Mesir Merugi

Menurut S&P Global Ratings, dari tahun lalu wisata Mesir anjlok 10-30 persen.

Red: Ferry kisihandi
Sebuah kapal kontainer melewati Terusan Suez saat nelayan menggulung jala mereka di Ismalia, Mesir, 27 Mei 2021 (dikeluarkan 28 Mei 2021).
Foto: EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Sebuah kapal kontainer melewati Terusan Suez saat nelayan menggulung jala mereka di Ismalia, Mesir, 27 Mei 2021 (dikeluarkan 28 Mei 2021).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Sudah jatuh tertimpa tangga. Kondisi ekonomi Mesir yang dalam krisis terkena efek samping perang Israel di Gaza. Utang publik sudah mencapai 90 persen dari produk domestik bruto (PDB), keluarnya modal asing, dan lemahnya mata uang terhadap dolar AS.

Tantangan terkini akibat perang yang dikobarkan Israel, di perbatasan Mesir, pengungsi Palestina terkonsentrasi di Rafah setelah empat bulan serangan Israel ke Gaza. Wisata dan dari Terusan Suez yang selama ini menjadi pendapatan utama juga terimbas. 

Baca Juga

Piramida Mesir, museum, resor, dan monumen yang selama ini menarik minat wisatawan dari seluruh dunia. Sudah lama wisata menjadi pendapatan utama Mesir. Pada 2022, sekitar tiga juta warga Mesir pekerja di industri wisata. 

Sebelum terjadi perang Israel, wisata Mesir masih harus berjuang memulihkan diri pascapandemi Covid-19. Namun perang di Gaza serta gejolak di Laut Merah yang juga dampak perang di Gaza, akan kian menghantam perekonomian Mesir.