REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Andi Rita Mariani, mengungkapkan jumlah lanjut usia (lansia) di DIY mengalami kenaikan. Pada tahun 2022 lalu, angka lansia di Sleman mencapai 16 persen. Berdasarkan sumber data BPS 2023, angkanya naik menjadi 17,4 persen.
"Jadi ada kenaikan satu persen," kata Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani, di Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Ahad (25/2/2024).
Selain itu, Andi juga mengungkapkan bahwa angka harapan hidup di DIY jauh lebih panjang dibanding provinsi lain. Angka harapan hidup di DIY rata-rata mencapai 75,4 tahun.
"Untuk DIY kita termasuk yang panjang usianya. kemarin data 2022 yang paling panjang usianya DIY. ini sangat luar biasa sekali, jika dibanding daerah lain ada rata-rata 65, 67, tetapi disini 75,4 tahun. ini sangat luar biasa sekali," ucapnya.
Menyikapi hal tersebut, maka BKKBN DIY menilai Sekolah Lansia penting untuk dilakukan. Menurutnya Sekolah Lansia dianggap penting dalam rangka mewujudkan lansia yang SMART, Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat. "Kami berharap dengan terbentuknya sekolah lansia, lansia-lansia yang ada di DIY, khususnya di Kabupaten Sleman bisa ikut panjang umur, sehat dan menjadi lansia yang tangguh," ungkapnya.
Selain itu dengan terbentuknya Sekolah Lansia diharapkan para lansia bisa mendapatkan ilmu, dan keterampilan. Menurutnya akan ada banyak ilmu yang bisa diperoleh lansia di dalam kegiatan yang digelar Sekolah Lansia.
Desa Kayunan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman baru saja meresmikan Sekolah Lansia. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Pondok Pesantren Barokah Kalimasada dengan BKKBN DIY dan Indonesia Ramah Lansia (IRL).
