Ahad 25 Feb 2024 19:24 WIB

Harga Cabai Rawit di Kapuas Hulu Naik Jadi Rp 100 Ribu per Kilogram

Salah satu penyebabnya karena berkurangnya pasokan dari petani lokal.

 Pedagang sedang mengatur dagangan cabai di pasar (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pedagang sedang mengatur dagangan cabai di pasar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS HULU -- Harga cabai rawit di Pasar Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami kenaikan dari Rp 80 ribu per kilogram menjadi Rp 100 ribu per kilogram.

Kenaikan harga cabai rawit tersebut, terjadi pada pekan keempat Februari 2024. Salah satu penyebabnya karena berkurangnya pasokan dari petani lokal di daerah tersebut.

Baca Juga

"Salah satu penyebab kenaikan harga cabai karena pasokan dari petani ke pasar berkurang," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kapuas Hulu Agustinus Sargito, di Putussibau Kapuas Hulu, Ahad (25/2/2024).

Selain cabai rawit, cabai merah keriting juga mengalami kenaikan harga dari Rp 70 ribu menjadi Rp 90 ribu per kilogram. Sedangkan barang lain, seperti beras premium dari luar Kapuas Hulu juga mengalami kenaikan harga dampak dari harga secara nasional berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram.

Akan tetapi beras premium lokal sampai saat ini dari pekan ketiga Februari 2024 mengalami penurunan harga dari Rp 26 ribu per kilogram turun menjadi Rp 24 ribu. "Tidak terlalu signifikan kenaikan harga berapa barang masih di batas wajar dan terkendali," ujarnya pula.

Meskipun demikian, Sargito mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan monitoring ketersediaan dan harga sembako terutama menjelang bulan Ramadhan. "Pemantauan dan pengawasan secara rutin kami lakukan dan sampai saat ini ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat masih terpenuhi, meskipun ada beberapa harga barang naik tapi ada juga yang turun," kata Sargito.

Zul, salah satu pedagang cabai, mengatakan, harga cabai rawit memang berkurangnya pasokan dari petani lokal. Biasanya para petani ada beberapa yang menjual hasil kebun ke pasar dan di tampung oleh pedagang.

"Kemungkinan faktor alam dan bisa juga ada pembeli dari luar datang ke petani langsung, sehingga kita sekarang membeli dari pengepul dari luar. Itu juga salah satu penyebab kenaikan harga cabai," ungkap Zul.

Sedangkan untuk barang-barang lain, kata Zul terdampak kenaikan secara nasional terutama beras. "Terkadang kami juga serba salah menjual barang, karena modal kami juga sudah mahal apalagi cabai," kata Zul pula.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement