Ahad 25 Feb 2024 21:29 WIB

PGN dan Bluebird Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Gas di Taksi  

Gasku memiliki green performance sehingga jadi alternatif ramah lingkungan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Kendaraan yang paling banyak menggunakan BBG saat ini adalah kendaraan umum sekitar 90 persen
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan yang paling banyak menggunakan BBG saat ini adalah kendaraan umum sekitar 90 persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Gagas Energi Indonesia (“Gagas”) selaku bagian dari Subholding Gas Pertamina terus memberikan layanan GasKu sebagai bahan bakar gas yang memiliki green performance. Mengingat BBG memiliki emisi yang lebih rendah dari bahan bakar fosil lainnya, sehingga dapat menjadi alternatif energi ramah lingkungan bagi kendaraan.

"Kendaraan yang paling banyak menggunakan BBG saat ini adalah kendaraan umum sekitar 90 persen, seperti taksi, bajaj, angkot, dan Trans Jakarta. Jenis kendaraan tersebut mendapat benefit paling besar yakni dari sisi efisiensi biaya bahan bakar. Kenapa penghematan paling besar bisa dirasakan oleh 90% kendaraan tersebut, karena jumlah kilometer per harinya paling banyak. Saat ini harga BBG itu hanya 4.500 rupiah per liter jadi ada penghematan sekitar 55 persen," jelas Muhammad Hardiansyah selaku Direktur Utama Gagas, Ahad (25/2/2024).

Baca Juga

Gagas terus mengembangkan infrastrukur bahan bakar gas, untuk mendukung pemenuhan energi yang ramah lingkungan untuk mencapai NZE tahun 2060. Salah satunya pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, dimana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah. 

Komitmen Gagas dalam menyediakan alternatif energi rendah sejalan dengan komitmen Blue Bird selaku perusahaan taksi yang telah memakai BBG. Bluebird sejak lama mempunyai komitmen panjang untuk berkontribusi terhadap lingkungan. Tepatnya sejak 2017, Blue bird mempunyai inisiatif untuk memakai BBG pada armadanya.