Senin 26 Feb 2024 13:17 WIB

Endapan Kuarter dan Batuan Tersier Perkuat Guncangan Gempa di Banten

Sebagian batuan berumur tersier telah mengalami pelapukan.

Red: Ani Nursalikah
Gempa tektonik dengan magnitudo 5,7 melanda wilayah Samudera Hindia Selatan, Banten, Ahad, sekitar pukul 20.07 WIB.
Foto: @infoBMKG
Gempa tektonik dengan magnitudo 5,7 melanda wilayah Samudera Hindia Selatan, Banten, Ahad, sekitar pukul 20.07 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan endapan kuarter dan batuan tersier yang mengalami pelapukan memperkuat efek guncangan serta rawan gempa bumi di perairan selatan Provinsi Banten.

 

Baca Juga

"Wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non-struktural," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan di Jakarta, Senin (26/2/2024).

 

Pada 25 Februari 2024, dua gempa bumi cukup kuat mengguncang pesisir selatan Provinsi Banten. Gempa pertama terjadi pukul 20.07 WIB dengan kekuatan 5,6 magnitudo pada kedalaman 23 kilometer. Kemudian, gempa kedua mengguncang dengan kekuatan 5,1 magnitudo pada pukul 22.04 WIB.

 

Lokasi terdekat dengan pusat gempa bumi adalah daerah selatan Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Provinsi Banten, serta Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

 

Morfologi daerah tersebut pada umumnya merupakan dataran, dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal. Wilayah pantai secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E).

Daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement