Senin 26 Feb 2024 14:53 WIB

Usut Kasus Mayat di Tempat Kos Yogyakarta, Polisi Cari Laki-Laki Berinisial H

Polresta Yogyakarta juga mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Polresta (Kapolresta) Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma saat memberikan keterangan di Markas Polresta Yogyakarta, Senin (26/2/2024).
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Kepala Polresta (Kapolresta) Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma saat memberikan keterangan di Markas Polresta Yogyakarta, Senin (26/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Perempuan asal Kabupaten Sleman berinisial FD (23 tahun) ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka di kamar kos wilayah Jalan Krasak, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Polisi tengah menyelidiki kematian perempuan itu.

Dalam mengusut kasus itu, jajaran Polresta Yogyakarta mencari seorang pria berinisial H. “Kami masih mencari keberadaan laki-laki berinisial H, yang menyewa kamar kos tersebut,” kata Kepala Polresta (Kapolresta) Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma di Markas Polresta Yogyakarta, Senin (26/2/2024).

Baca Juga

Mayat perempuan itu ditemukan di kamar kos yang disewa oleh H. Laki-laki tersebut dikabarkan berusia sekitar 30 tahun dan diketahui bekerja di salah satu kafe wilayah Kota Yogyakarta.

Selain mencari pria tersebut, jajaran Polresta Yogyakarta juga mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Sejauh ini, kata Kapolresta, pihaknya sudah meminta keterangan dari enam saksi.

“Ini masih kita dalami. Kami kumpulkan keterangan dari saksi-saksi, baik dari pemilik kos maupun dari teman-teman, apakah mengenal korban,” kata Kapolresta.

Kapolresta mengatakan, polisi juga akan  meminta keterangan dari pihak keluarga korban. “Rencana hari ini baru kita mintai keterangan, setelah kemarin jenazah baru dimakamkan,” ujar dia.

Mayat perempuan itu ditemukan pada Sabtu (24/2/2024). Berdasarkan hasil autopsi, dilaporkan terdapat luka sayatan, luka tusukan, dan lebam pada tubuh korban. Luka ditemukan pada bagian leher, tangan, dan badan korban.

Dari hasil autopsi, menurut Kapolresta, diperkirakan luka sayatan di bagian leher yang menyebabkan korban meninggal dunia. “Diperkirakan yang di leher karena memutus saluran pernapasan. Di leher ada bekas tusukan dan ada bekas sayatan,” ujar Kapolresta.

Kapolresta menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Ia memohon doa agar kasus tersebut bisa lekas diungkap. “Kami mohon doanya kepada masyarakat agar kasus ini segera terungkap dan pelaku segera tertangkap,” katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement