REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dokter magang dan residen di Korea Selatan (Korsel) sudah mogok kerja selama tujuh hari. Pemerintah mengatakan, Senin (26/2/2024), tidak akan meminta pertanggungjawaban dokter magang jika mereka kembali bekerja pada Kamis.
Gerakan mogok kerja yang telah dilakukan itu sebagai protes atas rencana kenaikan kuota sekolah kedokteran yang ditetapkan oleh pemerintah.
Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min membuat pernyataan tersebut selama pertemuan pemerintah. Tindakan kolektif yang sedang berlangsung oleh dokter magang telah memangkas operasi di rumah sakit umum besar di Seoul hingga 50 persen dari kapasitas.
Aksi mogok kerja tersebut juga telah menyebabkan ketidaknyamanan pasien. Ribuan dokter magang dan residen telah menjauhi rumah sakit pelatihan mereka sejak Selasa lalu.