Senin 26 Feb 2024 15:58 WIB

PM Palestina Mohammad Shtayyeh Mundur, Ada Apa?

Eskalasi belakangan turut menjadi pertimbangan Shtayyeh mengundurkan diri.

Red: Fitriyan Zamzami
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh berbicara pada Konferensi Keamanan Munich (MSC) ke-60, di Munich, Jerman, 18 Februari 2024.
Foto: EPA-EFE/ANNA SZILAGYI
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh berbicara pada Konferensi Keamanan Munich (MSC) ke-60, di Munich, Jerman, 18 Februari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, secara mendadak menyerahkan pengunduran dirinya kepada Presiden Mahmoud Abbas. Eskalasi penindasan oleh Israel di wilayah Palestina serta rencana intervensi pemerintah di Gaza oleh pihak asing disebut jadi penyebabnya.

Aljazirah melansir, Shtayyeh, yang memimpin pemerintahan ke-18 Otoritas Palestina sejak pengangkatannya pada Maret 2019, mengajukan pengunduran dirinya pada pembukaan pertemuan pemerintah pada Senin (26/2/2024) di Ramallah, Tepi Barat.

Baca Juga

Saat mengumumkan pengunduran dirinya, Perdana Menteri Palestina Shtayyeh mengatakan dia tergerak untuk mundur karena “eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya” di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki, dan “perang, genosida, dan kelaparan di Jalur Gaza”.

Shtayyeh mencatat ada “upaya untuk menjadikan [Otoritas Palestina] sebagai otoritas administratif dan keamanan tanpa pengaruh politik, dan Otoritas Palestina akan terus berjuang untuk mewujudkan negara di tanah Palestina meskipun ada pendudukan.”

“Saya melihat tahap selanjutnya dan tantangan-tantangannya memerlukan pengaturan pemerintahan dan politik baru yang mempertimbangkan realitas baru di Gaza dan perlunya konteks Palestina-Palestina berdasarkan persatuan Palestina,” tambahnya.

Sebelum pengunduran dirinya tersebut, beredar proposal yang diajukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait rencana pendudukan Gaza setelah serangan brutal yang dilakukan militer Israel di sana. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement