Senin 26 Feb 2024 16:48 WIB

Benarkah Durian Tinggi Kolesterol? Ternyata Cuma Mitos, Ini Kata Ahli Gizi

Durian merupakan panganan nabati yang tidak mengandung kolesterol di dalamnya.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Pembeli memilih durian (ilustrasi). durian merupakan panganan nabati yang tidak mengandung kolesterol di dalamnya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pembeli memilih durian (ilustrasi). durian merupakan panganan nabati yang tidak mengandung kolesterol di dalamnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda mendengar imbauan agar tidak terlalu banyak makan durian karena kolesterolnya tinggi? Ternyata itu keliru. Guru besar bidang gizi Masyarakat dan sumberdaya keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS meluruskan jika buah durian merupakan panganan nabati yang tidak mengandung kolesterol di dalamnya.

“Durian tidak mengandung kolesterol karena durian pangan nabati. Yang mengandung kolesterol adalah pangan hewani,” kata Prof Ali pada Senin (26/2/2024).

Baca Juga

Ali mengatakan durian sama dengan buah lainnya dan termasuk jenis makanan nabati. Selain rasanya yang enak, buah dengan nama ilmiah Durio ini, justru kaya akan lemak yang tinggi sehingga bisa memberikan energi yang signifikan untuk asupan gizi harian.

Namun Ali menegaskan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi buah durian, terlebih pada orang yang kelebihan berat badan. “Durian termasuk pangan nabati dengan lemak relatif tinggi, sehingga yang sudah overweight sebaiknya jangan banyak-banyak makan durian,” katanya.

Selain itu, penderita asam urat juga harus berpikir dua kali jika ingin mengonsumsi buah berduri ini, karena ada kandungan seperti alkohol pada durian yang membuat penyakit asam urat jadi mudah kambuh. Durian merupakan buah tropis dengan cita rasa yang khas, sehingga banyak disukai orang. Namun baunya yang menyengat, beberapa orang juga cenderung menghindari buah ini.

Menurut ahli gizi lulusan Universitas Indonesia, dr Luciana Sutanto MS, Sp.GK, mengatakan dengan mengonsumsi durian bisa mendapatkan vitamin, mineral, serat dan gula seperti mengonsumsi buah lainnya. Luciana menyarankan untuk mengatur porsi dalam mengonsumsi durian secukupnya yakni 1/6 dari porsi piring makan atau 1/2 jumlah sayur yang dimakan.

Jelang awal tahun 2024, buah durian mulai banyak ditemui di pinggir jalan dengan harga dan kualitas yang bervariasi. Di Asia Tenggara buah durian kerap disantap sebagai pencuci mulut. Menurut laman ayosehat.kemenkes.go.id, buah durian mengandung banyak vitamin C, vitamin B kompleks, potassium, dan kandungan tinggi triptofan, salah satu senyawa amino.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement