Senin 26 Feb 2024 18:13 WIB

Jauh di Bawah Pasar, Harga Saham Divestasi Vale Rp 3.050 per Lembar

Porsi saham yang didivestasikan sebesar 14 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kegiatan operasional PT Vale Indonesia Tbk.
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Kegiatan operasional PT Vale Indonesia Tbk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vale Canada, Sumitomo, dan Mind ID menyepakati harga divestasi saham Vale Indonesia Tbk sebesar Rp 3.050 per lembar saham. Porsi saham yang didivestasikan sebesar 14 persen dengan komposisi 10,4 persen dari Vale Canada dan 3,6 persen dari Sumitomo. Seluruh transaksi jual beli saham ditargetkan rampung pada Juni 2024.

Kesepakatan harga saham tersebut di bawah harga saham Vale di bursa. Pada penutupan perdagangan Senin (26/2/2024), saham Vale bertengger di level 3.830 per lembar. Angka itu turun 3,04 persen dibandingkan hari perdagangan sebelumnya.

Baca Juga

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan harga saham yang disepakati sebesar Rp 3.050 per lembar saham. Kesepakatan ini jadi milestone penting bagi pemerintah Indonesia dalam pengembangan hilirisasi nikel ke depan.

"Rp 3.050 harganya. Ini penting bagi downstream nikel di Indonesia," kata Luhut, Senin (26/2/2024).

Luhut juga mengatakan dengan adanya divestasi ini maka Vale juga segera mendapatkan perpanjangan kontrak dan IUPK.

Namun, Luhut mencatat selain divestasi Vale Indonesia harus segera melakukan hilirisasi. Sebab, target hilirisasi masih jauh dari target.

"Vale ini bagus, sudah dikelola dengan baik ESG-nya. Namun, program hilirisasi masih jauh dari yang lain. Ini perlu ditindaklanjuti," kata Luhut.

Dengan hilirisasi ini maka bisa mendorong pembukaan lapangan pekerjaan baru dan juga meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Ini bisa menciptakan lapangan kerja. Banyak pasar yang lemah, ekonomi di China tidak baik karena krisis properti dan juga di Amerika Serikat. Kita harus kompak sama-sama membangun, di sana-sini banyak kekurangan tapi tugas kita untuk selesaikan hal itu," kata Luhut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement