REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) pada 2024 akan tumbuh sebesar 4,7-5,5 persen secara year on year (yoy) dengan didukung pembiayaan perbankan syariah yang diprakirakan tumbuh pada kisaran 10-12 persen (yoy).
"Hal ini sejalan dengan implementasi berbagai inisiatif strategis nasional seperti kewajiban sertifikasi halal sesuai mandat Undang-undang Jaminan Produk Halal, inovasi pada sektor keuangan sosial syariah, program kolaborasi antar kementerian dan lembaga, serta digitalisasi eksyar yang semakin masif," kata Deputi Gubernur BI Juda Agung di Jakarta, Senin (26/2/2024).
BI berkomitmen melanjutkan kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui tiga program utama, yakni pengembangan sektor unggulan, khususnya sektor makanan-minuman halal dan fesyen muslim.
Kemudian, penguatan keuangan komersial dan sosial syariah, serta pengembangan pasar uang syariah, melalui instrumen Sukuk Bank Indonesia (SukBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SuVBI).