REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Berbagai maksiat dengan macam ragamnya yang dilakukan umat manusia akan berdampak langsung selama hidup di dunia, tak hanya akan ditampakkan kelak di akhirat.
Di antaranya adalah maksiat menimbulkan kehinaan dan mewariskan kehinadinaan. Kehinaan itu tidak lain adalah akibat perbuatan maksiat kepada Allah SWT sehingga Allah pun menghinakannya.
وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ "Dan, barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (QS Al Hajj ayat 18).
Dikutip dari buku Rizem Aizid “Agar Rezekimu Tak Seret” bahwa perbuatan dosa adalah salah satu penyebab ditutupnya pintu rezeki itu. Dengan kata lain, Allah SWT tidak senang pada orang yang berbuat maksiat, sehingga Dia menyempitkan jalan rezekinya. Berikut ini tujuh dari banyak dampak dari perbuatan maksiat terhadap hidup kita:
1. Maksiat membuat sulit semua urusan kita. Jika ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka kemaksiatan akan mempersulit segala urusan pelakunya. Ketaatan adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah kegelapan. Ibnu Abbas RA Berkata, "Sesungguhnya, perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah dan cahaya pada hati, kekuatan badan dan kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidak ceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rezeki, dan kebencian makhluk."
2. Maksiat menghalangi ilmu. Ilmu adalah sinar yang diletakkan Allah di dalam hati. Sebaliknya, sinar itu dapat padam dikarenakan adanya maksiat. Suatu ketika, Imam Syafi'i duduk di depan Imam Malik. Ia membacakan sesuatu yang membuat Imam Malik kagum. Imam Malik berkata, "Aku melihat Allah telah meletakkan sinar dalam hatimu. Jangan padamkan sinar itu dengan kegelapan maksiat."
3. Maksiat menghalangi rezeki. Dalam Musnad dikatakan, "Seorang Hamba tidak mendapatkan rezeki karena dosa yang ia kerjakan." Dijelaskan sebelumnya bahwa takwa kepada Allah SWT dapat mendatangkan rezeki. Sebaliknya, meninggalkan takwa akan mendatangkan kefakiran dan kemiskinan.