REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menangkap pria berinisial D (42) terduga pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial S (54) di sebuah indekos, RT/RW 04/01 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin sekira pukul 15.30 WIB.
"Terduga pelaku kami tangkap hari ini di Kapuk, Cengkareng, Jakbar, sekira pukul 15.30 WIB," kata Kapolsek Tambora Kompol Donny Agung Harvida saat ditemui di Jakarta, Senin malam.
Donny mengatakan bahwa kini, pihaknya sedang memeriksa terduga pelaku tersebut."Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap seseorang yang diduga sebagai pelaku terkait dengan TKP penemuan mayat di Kelurahan Angke," katanya.
Mengenai indikasi kekerasan pada tubuh korban, Donny menyebut pihaknya masih menunggu hasil autopsi.
"Untuk itu (indikasi kekerasan) masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil autopsi," kata Donny.
Pemeriksaan tersebut, ucap Donny, juga termasuk pemeriksaan hubungan pelaku dengan korban."Masih kita dalami untuk hubungan terduga pelaku ini dengan korban," kata Donny.
Lebih lanjut, beberapa barang bukti dari tempat kejadian perkara (TKP) juga telah disita polisi.
"Barang bukti itu seperti bantal, kemudian ada kain batik, tali rafia yang dipakai untuk menutup pintunya, agar diikat dengan tali," kata Donny.
Sementara itu, Ketua RT 04 RW 01 Angke, Tambora, Budi Sukanta (61) yang rumahnya terletak di bagian bawah depan indekos korban mengatakan bahwa bau busuk di sekitar TKP telah tercium sejak Selasa (20/2) malam.
"Dari malam Rabu itu (Selasa). Bau tikus mati dikiranya. Satu dua hari makin lama makin tajam baunya, makanya kami inisiatif warga cari kemana-mana itu tak ketemu," kata Budi.
Kemudian pada Minggu (25/2), kata Budi, penghuni kamar indekos sebelah kamar korban melaporkan kepada pemilik indekos.
"Akhirnya yang punya indekos minta saya untuk buka kamar-kamar. Takutnya bangkai tikus itu ada di dalam kamar. Saya buka satu per satu, pertama tidak ada. Kedua tak ada. Pas di depan kamar korban tercium bau menyengat itu," kata Budi.
Lubang gembok kamar korban, kata Budi, diikat dari luar oleh tali rafia yang kemudian dibuka oleh pemilik indekos bersama Budi dan di dalam kamar terlihat lutut korban.
"Kami tutup lagi, saya bilang, ini bukan tikus, ini manusia. Akhirnya saya turun ke bawah saya telepon Polsek Tambora, akhirnya tim Polsek datang ke sini. Mayat itu ditutupi dulu, posisinya telentang kakinya menekuk, langsung diproses sama polisi," kata Budi.
Budi menambahkan, korban tinggal bersama suaminya di indekos tersebut sejak enam bulan lalu.
"Setahu saya perkiraan enam bulan tinggal, dia lapor, tapi tidak kasih identitas. Makanya saya sempat kesulitan kemarin mencari identitas pribadinya. (Korban) Asli Padang, KTP Kebumen. Pasutri berdua," kata Budi.