Selasa 27 Feb 2024 07:24 WIB

Polisi: Belum Ditemukan Tanda Kekerasan Seksual pada Mayat Perempuan di Kosan Kotabaru

Kondisi kamar terkunci dari luar saat penemuan mayat perempuan di dalam kos.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus raharjo
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya saat memberikan keterangan di Mapolresta Yogyakarta, Senin (26/2/2024) terkait penemuan mayat di sebuah kos-kosan di kawasan Jalan Krasak, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya saat memberikan keterangan di Mapolresta Yogyakarta, Senin (26/2/2024) terkait penemuan mayat di sebuah kos-kosan di kawasan Jalan Krasak, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya mengaku pihaknya belum menemukan adanya bukti kekerasan seksual terhadap mayat perempuan yang ditemukan di sebuah kamar kos-kosan di Jalan Krasak, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta. "Bukti kekerasan belum ditemukan," kata Aditya di Mapolresta Yogyakarta, Senin (26/2/2024).

Korban berinisial FD (23 tahun) ditemukan di kamar kos yang disewa laki-laki berinisial H yang merupakan karyawan di salah satu cafe di Kota Yogyakarta. Hingga saat ini, belum diketahui hubungan antara FD dengan H.

Baca Juga

Dikatakan Aditya, pihaknya masih mendalami apakah antara korban dan penyewa kamar kos tersebut merupakan sepasang kekasih atau tidak. Pihaknya juga masih mencari keberadaan H, meski belum dapat dipastikan bahwa H merupakan pelaku pembunuhan FD. "Ini (hubungan korban dan H) masih kita dalami," ucap Aditya.

Sebelum korban ditemukan meninggal dunia di kamar kos-kosan tersebut, tetangga di kamar lainnya tidak mendengar hal yang mencurigakan. Bahkan, tidak ada yang mendengar adanya suara jeritan atau pertengkaran yang terjadi sebelum korban ditemukan meninggal dunia.

"Sementara keterangan pemilik kos dan (tetangga) sekitar, mereka tidak mencurigai ada apa disitu," tegasnya.

Dijelaskan Aditya, kronologi penemuan mayat perempuan tersebut bermula saat H sudah tidak masuk kerja selama beberapa hari. Dari manager cafe yang bersangkutan, kata Aditya, diminta rekan satu kerja dari H untuk mencari keberadaan H.

"(H) Tidak masuk sudah beberapa hari, setelah dia mengajukan izin tidak masuk satu hari, tapi setelah tiga sampai empat hari dia tidak masuk, sehingga temannya diperintahkan oleh supervisornya, oleh managernya untuk mencari keberadaan orang tersebut, yaitu laki-laki berinisial H di kamar kosnya," kata Aditya.

Setelah teman satu kerja H mendatangi kamar kos tersebut, terlihat genangan dan bercak darah di bawah pintu. Saat itu, juga sudah tercium bau busuk yang diduga merupakan bau dari korban yang sudah meninggal.

"Temannya kemudian mendatangi ketua RW, dan ketua RW tersebut menghubungi Polsek Gondokusuman dan sama tim inafis mendatangi lokasi," tutur Aditya.

Saat petugas mendatangi kos-kosan, keadaan pintu kos terkunci dari luar. Hal ini mengharuskan pintu kos-kosan dibuka dengan paksa hingga akhirnya ditemukan sesosok mayat perempuan. "Setelah hasil autopsi, (korban) diperkirakan sudah meninggal tiga atau empat hari," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement