Selasa 27 Feb 2024 06:49 WIB

Hungaria Setujui Keanggotan Swedia di NATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg segera menyambut langkah Hungaria.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban berbicara di parlemen Hungaria di Budapest, Hungaria, Rabu (13/12/2023).
Foto: ANTARA/Xinhua/Attila Volgyi
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban berbicara di parlemen Hungaria di Budapest, Hungaria, Rabu (13/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Parlemen Hungaria menyetujui bergabungnya Swedia ke Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Langkah ini mengakhiri sikap lama negara Nordik itu untuk tetap netral seperti yang mereka lakukan sepanjang dua perang dunia dan perang dingin.

Pemungutan suara Hungaria mengakhiri penantian selama berbulan-bulan untuk menyelesaikan perubahan kebijakan keamanan Swedia. Pada Jumat (23/2/2024), Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson berkunjung ke Hungaria dan kedua negara menandatangani kesepakatan senjata.

Baca Juga

"Ini hari bersejarah, Swedia sudah siap untuk berbagi tanggung jawab untuk keamanan Atlantik-Eropa," kata Kristersson di media sosial X, Senin (26/2/2024).

Pemerintah Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menghadapi tekanan dari sekutu-sekutu NATO untuk segera menyetujui aksesi Swedia ke aliansi tersebut. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg segera menyambut langkah Hungaria.

"Keanggotaan Swedia membuat kami semua menjadi lebih kuat dan aman," kata Stoltenberg di media sosial X.

Stockholm melepaskan kebijakan non-blok untuk keamanan yang lebih besar setelah invasi Rusia ke Ukraina. Para pemimpin Barat mengatakan dengan bergabungnya Swedia setelah Finlandia ke NATO maka Presiden Rusia Vladimir Putin mendapatkan hal yang sangat ia ingin hindari saat melancarkan perang ke Ukraina yaitu perulasan NATO.

Bergabungnya Swedia yang tidak pernah berperang sejak 1814 dan Finlandia menjadi ekspansi terpenting NATO sejak bergabungnya negara-negara Eropa Timur pada tahun 1990-an. Swedia memang meningkatkan kerja sama dengan aliansi pertahanan itu dalam beberapa dekade terakhir.

Mereka berkontribusi dalam operasi-operasi di Afghanistan. Keanggotaan mereka akan menyederhanakan rencana pertahanan dan kerja sama di sayap utara NATO.

"NATO mendapatkan anggota yang serius dan mampu dan ini menghilangkan faktor ketidakpastian di Eropa Utara," kata analis senior di lembaga think-tank pemerintah Swedia, Swedish Defence Research Agency Robert Dalsjo.

"Swedia mendapatkan keamanan di tengah kerumunan, didukung oleh penangkalan nuklir Amerika," tambahnya.

Swedia juga membawa sumber daya seperti kapal selam canggih yang disesuaikan dengan kondisi Laut Baltik dan armada jet tempur Gripen yang cukup besar yang diproduksi di dalam negeri ke dalam aliansi ini. Pengeluaran militer Swedia meningkat dan harus mencapai ambang batas NATO 2 persen dari PDB tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement