REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PANDAN -- PT Elnusa Petrofin (EPN), anak perusahaan dari PT Elnusa Tbk (ELSA), telah menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Petrofin Peduli sepanjang tahun 2023. Sebanyak 993 kegiatan CSR telah berhasil diselenggarakan di berbagai wilayah unit operasi yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan beragam kegiatan yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Agenda Pembangunan Berkelanjutan. Keberhasilan ini telah memberikan manfaat kepada 70.152 penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Dengan kontribusi yang diberikan maka di Tahun 2024 Elnusa Petrofin memiliki target untuk melaksanakan lebih dari 1.000 kegiatan CSR. Fokus program CSR akan difokuskan pada kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi masyarakat dan pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Ring 1 unit operasi. Kelima bisnis operasi EPN, yaitu Transportasi, Joint Operation & Infrastruktur, Fuel Service & Petrochemical Operation, dan Chemical, akan melaksanakan kegiatan ini secara rutin setiap bulannya, mencakup 5 Pilar Petrofin Peduli.
Program konservasi Hutan Mangrove di Juru Sebrang, Kabupaten Belitung, sebagai Desa Binaan unit operasi EPN di Fuel Terminal Tanjung Pandan, pada awal Februari 2024, telah dilakukan peningkatan jumlah rumah pembibitan mangrove dan penanaman pohon untuk mempercepat pemulihan lahan kritis, sejalan dengan Program Net Zero Emission dari Pemerintah.
Putiarsa Bagus Wibowo, Manager Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin menjelaskan bahwa Program konservasi mangrove akan diimplementasikan dalam bentuk eduwisata yang menarik untuk meningkatkan jumlah pengunjung ke lokasi tersebut, dengan penambahan papan interpretasi dan spot foto yang memanjakan para wisatawan.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di unit operasi lainnya, Putiarsa menjelaskan pada Tahun 2024 ini Elnusa Petrofin berinovasi dengan menyelenggarakan program UMKM Academy. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengembangan UMKM baru yang ditargetkan kepada Karang Taruna, Kelompok Masyarakat, PKK, dan BUMDes, yang dikembangkan berdasarkan potensi lokal di sekitarnya.