REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahan rajut (knit) dan model lipit (pleats) masih akan menjadi tren sepanjang tahun ini. Bagaimana cara perawatannya agar pakaian bisa awet?
Allyssa Hawadi selaku Co-Founder Benang Jarum mengingatkan untuk tidak luput membaca panduan cuci dan setrika tiap pakaian. Mengikuti panduan tersebut, konsumen niscaya dapat memperpanjang umur koleksi busananya.
"Bagaimana setrikanya, cara nyuci, karena setiap bahan punya cara berbeda, ada yang harus pakai air dingin, air panas, dry clean, atau tidak boleh digantung supaya bajunya awet," kata Allyssa di gerai Benang Jarum PIM 3, Jakarta, Ahad (25/2/2024).
Bagi pemula yang hendak mencoba produk Benang Jarum, Allyssa merekomendasikan memilih knit dengan sentuhan monogram. Harga koleksi dimulai dari Rp 500 ribuan sampai Rp 1 jutaan.
Perawatan Bahan Knit
Untuk bahan knit, sebaiknya tidak digantung saat disimpan. Selalu lipat knit sehabis dicuci dengan air dingin, bukan air panas.
Cara lebih hemat juga bisa menggunakan kantong berjaring saat hendak mencucinya di mesin cuci. Masukkan pakaian berbahan knit ke dalam kantong jaring dan cuci di mesin dengan air dingin.
Waktu mencucinya tidak perlu terlalu lama, cukup sekitar 15 menit. Selanjutnya, jangan gantung knit memakai hanger.
"Memang perawatan ekstra, tapi menurut aku bahan knit cantik dan itulah kenapa agak lebih mahal," kata Allyssa.
Perawatan Bahan Pleats
Pakaian dengan bahan pleats sebaiknya tidak disetrika setelah dicuci. Cara penyimpanannya lebih baik digantung daripada dilipat.
CEO Buttonscarves, Linda Anggreaningsih, mengatakan biasanya ia akan menyetrika baju hanya di bagian lengan bukan bagian yang ada lipitnya. Walaupun tidak disetrika, bagian pleats bisa dirapikan dengan cara ditekan-tekan.
"Jangan ditekan terlalu dalam, jadi di tepuk-tepuk saja. Paling terbaik pakai setrika uap itu aman, kalau setrika di meja tidak disarankan," kata Linda dalam perayaan hari jadi ke-4 Benang Jarum.