Selasa 27 Feb 2024 23:09 WIB

Pasukan Israel Lecehkan Paramedis yang Bawa Pasien untuk Dievakuasi

Militer Israel belum bersedia memberikan komentar.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
Pasukan Elite Israel Terpukul
Foto: Republika
Pasukan Elite Israel Terpukul

REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA -- Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan militer Israel menghalangi konvoi evakuasi pasien di Kota Khan Younis, selatan Gaza. Mereka juga menahan dan memaksa paramedis dalam rombongan itu membuka pakaian mereka.

OCHA mengatakan insiden ini terjadi pada Ahad (25/2/2024) selama proses evakuasi 24 pasien dari Rumah Sakit Al Amal. Militer Israel belum bersedia memberikan komentar dengan mengatakan mereka memeriksa detail insiden yang digambarkan OCHA.

Baca Juga

Pejabat organisasi kemanusiaan dan Palestina mengatakan kompleks rumah sakit itu dikepung militer Israel selama operasi mereka di Gaza.

"Meski semua anggota staf dan mobil sudah berkoordinasi dengan pihak Israel, pasukan Israel menghalangi konvoi yang dipimpin WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) selama beberapa jam saat konvoi meninggalkan rumah sakit," kata juru bicara OCHA Jens Laerke di Jenewa, Selasa (27/2/2024).

"Pasukan militer Israel memaksa pasien dan staf keluar ambulans dan membuka semua pakaian paramedis, tiga paramedis Masyarakat Palang Merah Palestina ditahan, meski detail pribadi mereka sudah dibagikan ke pasukan Israel sebelumnya," tambah Learke.

Ia mengatakan satu paramedis kemudian dibebaskan. Laerke meminta meminta dua paramedis lainnya dan semua personel kesehatan yang ditahan juga dibebaskan.

Sebelumnya Israel mengatakan mereka mengambil langkah untuk meminimalisir korban dari warga sipil. Israel juga menuduh Hamas bersembunyi di tengah masyarakat termasuk di rumah sakit. Kelompok perjuangan pembebasan Palestina itu membantah fitnah tersebut.

Israel mengeklaim Hamas membunuh 1.200 orang dan menculik 250 lainnya dalam serangan mendadak 7 Oktober lalu. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel di Gaza sudah menewaskan hampir 30 ribu rakyat Palestina.

Laerke mengatakan insiden Ahad lalu bukan peristiwa satu-satunya. Pasukan Israel juga menembaki lonvoi-konvoi bantuan yang lainnya, mereka melecehkan, mengintimidasi dan menahan para pekerja kemanusian serta merusak infrastruktur kemanusiaan. Sebelumnya Israel juga melarang bantuan masuk ke Gaza.

Berdasarkan data dan pernyataan pejabat PBB aliran bantuan ke Gaza dari Mesir masih tertahan dan semakin sulit didistribusikan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement