REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengadilan Spanyol telah menolak tindakan hukum yang dilakukan Real Madrid dan Athletic Bilbao terhadap La Liga atas kesepakatan investasi senilai 1,9 miliar euro (Rp 32,2 triliun) untuk membiayai puluhan klub.
Keputusan pengadilan Madrid, yang dilihat oleh Reuters pada Selasa (27/2/2024) waktu setempat, tidak menemukan adanya pelanggaran hukum dalam kesepakatan "LaLiga Boost", di mana 38 klub Spanyol memilih untuk menerima uang tunai sebagai imbalan karena menyerahkan 8,2% saham mereka kepada CVC Capital Partners.
Kesepakatan tersebut melibatkan pendirian perusahaan baru dengan partisipasi CVC untuk mengumpulkan pendapatan dari hak siar dan sponsorship La Liga selama 50 tahun. Kesepakatan itu disetujui pada akhir tahun 2021.
Ini merupakan perjanjian investasi pertama yang dilakukan oleh perusahaan ekuitas swasta di liga besar Eropa. Namun Real Madrid dan Athletic mengajukan keluhan pada Januari 2022 dengan mengatakan hal itu akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada seluruh sektor sepak bola Spanyol dan melanggar undang-undang olahraga Spanyol dan undang-undang LaLiga.
Real Madrid dan Athletic belum memberikan komentar saat dikonfirmasi Reuters. Di sisi lain, keputusan pengadilan dapat diajukan banding.
Dalam sebuah pernyataan, La Liga menyambut baik keputusan hakim tersebut, dengan menyatakan bahwa kesepakatan tersebut telah memungkinkan sebagian besar klubnya untuk melakukan investasi tanpa bantuan negara.
Klub-klub telah menghabiskan sebagian besar dana sebesar 1,9 miliar euro tersebut, untuk perbaikan stadion, pengurangan utang, dan investasi pada tim profesional mereka.