REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN----Sebanyak tujuh kelompok dari tujuh desa penyangga Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, mendapatkan bantuan usaha ekonomi produktif dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC). Bantuan itu diserahkan secara langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, di Kampung Pasundan Cisamaya, Desa/Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Selasa (27/2/2024).
Total bantuan sebesar Rp 245 juta itu diserahkan kepada tujuh kelompok tani, koperasi, kelompok tani ternak dan kelompok tani hutan. Adapun ketujuh kelompok penerima manfaat itu adalah Koperasi Sarimukti Destana Mandiri Desa Karangsari-Darma berupa pembuatan kedai kopi dan Koperasi Konsumen Ciremai Green Lambosir Desa Setianegara-Cilimus berupa instalasi listrik tenaga surya (solar cell).
Selain itu, ada Koperasi Pendakian Linggasana Lestari Desa Linggasana-Cilimus berupa Pengembangan Wisata Situ Sibarungut (penataan jalan dan pembuatan gazebo).
Selanjutnya ada KTH Bakti Mandiri II Desa Bandorasa Kulon-Cilimus berupa Pembuatan Embung Air dan Penataan Jalan dan Kelompok Tani Ternak Dusun Palutungan Dua Desa Cisantana-Cigugur berupa Sarpras Instalasi Pengolahan air Limbah KOHE. KTH Karang Tengah Desa Padabeunghar-Pasawahan berupa Peralatan dan mesin pengolahan kuliner lokal dan Kelompok Ciremai Hijau Desa Cibuntu-Pasawahan berupa Sarana Prasarana Penunjang Fire Care Camp.
Pj Bupati Kuningan, Iip Hidajat pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BTNGC atas bantuan yang diberikan kepada masyarakat desa penyangga TNGC yang ada di wilayah Kabupaten Kuningan.
‘’Dengan daya dukung dari Balai TNGC ini diharapkan mampu mengembangkan setiap destinasi wisata agar dapat lebih optimal, baik dari sisi fasilitas maupun sarana dan prasarana,’’ kata Iip.
Kepala Balai TNGC, Maman Surahman, menjelaskan, Balai TNGC mempunyai fungsi dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan. Salah satu tahapan dalam pemberdayaan masyarakat adalah peningkatan usaha ekonomi masyarakat.
Desa penyangga disekitar kawasan TNGC sebanyak 34 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Kuningan. Keberadaan desa penyangga menjadi modal sumber daya manusia dalam pengelolaan kawasan TNGC. ‘’Salah satu keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi, apabila masyarakat desa penyangga sudah dapat memanfaatkan kawasan baik secara ekologi, ekonomi dan sosial secara lestari,’’ kata Maman.
Maman mengatakan, bantuan usaha ekonomi produktif kepada masyarakat desa penyangga di kawasan TNGC itu merupakan wujud komitmen dan tanggung jawab TNGC dalam upaya mensejahterakan masyarakat di sekitar kawasan Gunung Ciremai.
‘’Oleh karena itu, kepada para kelompok penerima bantuan agar dapat mengoptimalkan bantuan usaha ekonomi produktif yang telah diberikan sehingga dapat menjadi stimulan bagi peningkatan pendapatan masyarakat,’’ kata Maman.