Rabu 28 Feb 2024 14:54 WIB

Cek Pasokan di Pasar Cipinang, Bapanas Pastikan Stok Beras Cukup

Jumlah stok beras akan bertambah sampai 3,5 juta ton pada Maret mendatang.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Sejumlah pekerja menata beras dalam karung di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (28/2/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Sejumlah pekerja menata beras dalam karung di gudang Perum Bulog Kantor Cabang Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (28/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Metro Jaya dan Bulog memantau langsung stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (28/2/2024). Pemantauan itu dilakukan demi memastikan persediaan beras aman.

"Kita mau cek sendiri bahwa kondisi stok bera itu aman. Jadi kalau hari ini ada berita stok beras itu kurang, kita mau sampaikan sekali lagi stok beras cukup," tegas Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada wartawan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta.

Baca Juga

Ia menyebutkan, jumlah stok beras akan bertambah sampai 3,5 juta ton pada Maret mendatang. Tambahan tersebut didapat dari hasil panen di berbagai daerah.

"Jelang panen, Maret ini insya Allah panennya akan 3,5 juta ton ya itu prediksi KSA dari teman teman BPS. Kemudian minggu-minggu ini panen lokal sudah dimulai," tutur dia.

Arief pun memastikan, stok beras sepanjang Ramadhan sampai Idul Fitri pun aman. Meski diperkirakan ada kenaikan konsumsi beras sekitar 20 hingga 30 persen.

"Jelang mulai puasa tanggal 9, 10, 11 Maret nanti, sampai Lebaran kami akan pastikan beras itu aman," jelasnya. Dirinya menambahkan, harga beras bakal terus dipantau.

Tempat penggilingan beras, toko ritel, pasar, sampai gudang penyimpanan, kata dia, juga akan dipantau. Itu bertujuan mengetahui kondisi sebenarnya terkait beras.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement