Rabu 28 Feb 2024 16:38 WIB

Deteksi Banjir, FEWS akan Dipasang di Sungai Kedung Menjangan Cirebon

Cara kerja FEWS memberikan sinyal ketinggian air sungai Kedung Menjangan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi banjir di Cirebon
Foto: Dedhez Anggara/ANTARA
Ilustrasi banjir di Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON---Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon akan memasang alat Flood Early Warning System (FEWS) di sungai Kedung Menjangan, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti. Alat itu dirancang untuk mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo, pemasangan FEWS perlu dilakukan mengingat sejumlah daerah di Kota Cirebon rawan banjir kiriman akibat air dari hulu dan curah hujan tinggi. ‘’Banjir di Kota Cirebon bukan sepenuhnya akibat curah hujan, tapi ada yang karena air kiriman dari hulu ke hilir, kemudian masuk ke pemukiman warga yang jaraknya dekat dengan sungai,’’ ujar Andi, Rabu (28/2/2024).

Baca Juga

Andi mengatakan, cara kerja FEWS adalah dengan memberikan sinyal saat ketinggian air sungai Kedung Menjangan melampaui batas minimal. Jika hal itu terjadi, maka pihaknya akan menyampaikan informasi mengenai potensi banjir itu melalui sosial media, sms blast, dan grup WhatsApp.

‘’Masyarakat yang berada di daerah rawan banjir bisa bersiap-siap untuk mengungsi ke tempat yang aman setelah mendapatkan informasi potensi banjir,’’ kata Andi.

Andi mengatakan, ada waktu sekitar satu jam perjalanan air dari Sungai Kedung Menjangan menuju daerah rawan banjir di Kota Cirebon. Waktu yang ada tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk berkemas dan menyelamatkan barang berharga.

‘’Waktu yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Sehingga jika bencana banjir terjadi, masyarakat sudah mampu mengantisipasi,’’ kata Andi.

Andi menambahkan, FEWS juga akan memberikan sinyal kepada personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) di kelurahan untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan saat terjadi banjir, termasuk mempersiapkan lokasi pengungsian. ‘’Bukan hanya Tagana, kami juga akan ikut terjun langsung membantu masyarakat ke tempat pengungsian yang lebih aman dan layak,’’ kata Andi.

Andi menargetkan, FEWS terpasang secepatnya. Hal itu agar tidak ada korban jiwa akibat bencana banjir di Kota Cirebon. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement