REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- PT Jasa Raharja bersama Korlantas Polri melakukan sosialisasi keselamatan berkendara kepada para santri di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sebagai upaya meningkatkan kesadaran mereka dalam berkendara secara aman.
"Kami berharap para santri yang mengikuti kegiatan ini bisa memahami tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas, mengerti tentang tata tertib lalu lintas, dan mengerti tentang tugas-tugas kepolisian," kata Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja Munadi Herlambang saat mengisi sosialisasi melalui Program Trimandara (Santri Aman Berkendara) di Institut Pesantren Mathali'ul Falah (Ipmafa) Pati, Selasa.
Ia berharap siswa santri yang hadir bisa menularkan pengetahuan kepada rekan mereka yang ada di daerah masing-masing ketika pulang dari pesantren.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan penyerahan plakat, penyematan pin keselamatan, dan buku Pendidikan Lalu Lintas dari Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Polisi Bakharuddin Muhammad Syah dan Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja Munadi Herlambang kepada Rektor Ipmafa Abdul Ghofarrozin dan perwakilan santri.
Munadi juga membahas tugas dan peran PT Jasa Raharja lewat program Jasa Raharja Sustainability, menyapa para santri dan pelajar sekaligus menyosialisasikan program santri aman berkendara.
"Program ini dalam rangka menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar yang masih cukup tinggi. Sedangkan pelajar dan mahasiswa merupakan generasi penerus yang akan menjadi ujung tombak pembangunan pada masa mendatang," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, perlu diminimalkan dengan cara memberikan edukasi.
"Khusus untuk kalangan pondok pesantren, Jasa Raharja memiliki program Trimandara sebagai bentuk dari pelaksanaan Sustainable Development (SDGs) untuk tujuan kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, serta kota dan komunitas berkelanjutan," ujarnya.
Program Trimandara merupakan pahlawan keselamatan berlalu lintas. Dikemas melalui kegiatan keselamatan di darat, laut, sarana pendidikan, sarana umum, dan sarana ibadah.
Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Polisi Bakharuddin Muhammad Syah menjelaskan jika setiap tahun angka kecelakaan yang melibatkan Gen Z atau pelajar selalu menempati posisi tertinggi.
Misalnya, tahun 2022 tercatat sebanyak 137.000 kasus kecelakaan yang melibatkan 150.455 korban dengan persentase kematian sebanyak 70 persen. Sedangkan kasus kecelakaan lalu lintas tertinggi terjadi pada usia 15 hingga 19 tahun.
Bakharuddin berharap melalui sosialisasi ini dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
"Edukasi ini merupakan wujud nyata kepedulian kita bersama kepada masyarakat, khususnya terhadap anak-anak. Sehingga diharapkan nantinya tertanam sikap disiplin sejak usia dini dan kelak dewasa nanti menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas bagi orang di sekitarnya," ujarnya.