REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Hadi Tjahajanto, menilai peran Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) berpengaruh dalam menjaga stabilitas keamanan dan keharmonisan masyarakat selama masa Pemilu umum (Pemilu).
"PGI sangat berperan dalam menjaga keharmonisan masyarakat," kata dia, kala mengunjungi Kantor PGI di Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024).
Ia mengatakan, PGI memiliki cakupan yang besar ke seluruh masyarakat lantaran membawahi 97 gereja yang ada di Indonesia. Kondisi itu memudahkan PGI dalam menyebarkan pesan perdamaian dalam upaya memperkecil perpecahan di tengah masyarakat selama pemilu.
Ia pun mencontohkan beberapa dampak dari peran PGI dalam menyebarkan pesan perdamaian, alah satunya yakni pemilu legislatif dan presiden yang dianggap berjalan aman dan kondusif. "Pelaksanaan Pileg Pilpres saja sudah kita rasakan kondisi aman dan damai. Di situ peran PGI sudah berjalan," kata dia.
Ia berharap PGI bisa terus berperan meredakan konflik di tengah masyarakat sampai presiden dan wakil Indonesia terpilih.
Pada saat yang sama, Ketua PGI, Gomar Gultom, menilai pihaknya memiliki banyak kesamaan dengan Hadi dalam membahas perdamaian dan kondusifitas masyarakat.
Karena itu dia yakin PGI dan Hadi dapat bersinergi dengan baik dalam menjaga kondusifitas masyarakat di tengah masyarakat selama pemilu. "Kami dari PGI sangat yakin dan percaya penuh dengan kepemimpinan Pak Hadi. Beliau seorang pemimpin yang tangguh dalam menyelesaikan tugas dan ini sangat dibutuhkan dalam menata politik, hukum, dan HAM di Indonesia ini sebagainya," kata dia.
Hasil hitung sementara Komisi Pemilihan Umum menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengantongi perolehan suara 58,84 persen.
Di posisi dua ada pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara sebanyak 24,46 persen dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan perolehan suara 16,7 persen di posisi terakhir.