REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Busana batik terus mengalami modifikasi dan inovasi, terutama dalam dunia fesyen. Salah satunya adalah modifikasinya dalam busana muslimah, di mana motif batik tradisional diadaptasi dan dimodifikasi untuk menciptakan kaftan daster yang indah namun juga nyaman dan praktis untuk dipakai sehari-hari, persis seperti kaftan batik yang diproduksi oleh NH Dini Batik.
Muhammad Syukron, pemilik NH Dini Batik asal Pekalongan memulai perjalanan bisnisnya sejak tahun 2014 sebagai supplier batik yang menyalurkan produk-produknya ke toko-toko di Tanah Abang. Namun, pada tahun 2019, Syukron merasakan adanya pergeseran tren belanja di mana konsumen mulai banyak yang beralih ke platform digital. Hal inilah yang mendorong Syukron memutuskan untuk mencoba memperluas pasarnya melalui platform digital seperti TikTok dengan tujuan untuk menjangkau lebih banyak pembeli potensial.
Penyesuaian sistem berdagang dari luring ke daring membuahkan hasil yang cukup baik. Syukron dapat kembali mengumpulkan modal dan berani untuk melakukan produksi dalam jumlah yang banyak, hingga mencoba untuk berjualan di platform digital seperti TikTok. Dengan memanfaatkan beragam momen spesial seperti bulan Ramadhan, Syukron berhasil mencapai penjualan yang maksimal dimana momen ini merupakan momen tepat untuk mendapatkan banyak konsumen di mana biasanya kaftan daster dikenakan untuk ajang silaturahim.
"Momen ini menjadi titik balik yang meyakinkan saya bahwa NH Dini Batik dapat berkembang lebih pesat lagi melalui platform TikTok, dan juga turut serta membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga sekitar di daerah Pekalongan dengan jumlah karyawan yang dipekerjakan lebih banyak dibandingkan dengan toko offline yang sebelumnya ditekuni NH Dini Batik. Apalagi dengan kondisi sekarang di mana saya dapat memaksimalkan layanan Shop Tokopedia," jelas Muhammad Syukron.
Syukron turut aktif mengikuti beragam kampanye yang dijalankan langsung oleh TikTok bersama Tokopedia, salah satunya adalah kampanye #MelokalDenganBatik untuk memajukan UMKM lokal yang menekuni batik sebagai usahanya. Melalui kampanye ini, NH Dini Batik mencoba untuk mengaplikasikan strategi baru dengan melakukan sesi live hingga enam jam setiap hari dan mencoba untuk mengunggah 20 lebih konten selama kampanye tersebut pada akun TikTok-nya. Dukungan yang diberikan oleh TikTok dan Tokopedia berhasil membantu meningkatkan penjualan produk kaftan NH Dini Batik hingga tiga kali lipat dibanding bulan sebelumnya.
"Selain dukungan dalam kampanye untuk membantu strategi pemasaran, dukungan dari TikTok dan Tokopedia yang kami terima ialah beragam kolaborasi antara NH Dini Batik dengan kreator lokal untuk membantu mempromosikan produk kami hingga kolaborasi dengan Institut Seni Indonesia untuk meningkatkan kualitas desain produk NH Dini Batik. Tentunya, dukungan yang ini membuat kami pengusaha batik lokal menjadi optimis untuk memiliki daya saing yang lebih tinggi," kata Syukron.
TikTok dan Tokopedia berdedikasi untuk mendukung pertumbuhan UMKM lokal, terutama bagi pembuat dan perajin batik lokal, dengan terus mendorong perkembangan mereka. Melalui platformnya, TikTok memfasilitasi UMKM dalam menjangkau pelanggan yang relevan dengan bisnis yang dikelola untuk membantu meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka.