Rabu 28 Feb 2024 22:20 WIB

Kisah Pohon Kurma yang Pindah dari Halaman Orang Munafik

Kurma merupakan buah yang digemari Nabi Muhammad SAW.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Seorang pedagang menjual kurma menjelang bulan suci Ramadhan di Peshawar, Pakistan, 30 Maret 2022. Banyak Muslim mengikuti ajaran Nabi Muhammad (SAW) dan berbuka puasa dengan memakan kurma.
Foto: EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
Seorang pedagang menjual kurma menjelang bulan suci Ramadhan di Peshawar, Pakistan, 30 Maret 2022. Banyak Muslim mengikuti ajaran Nabi Muhammad (SAW) dan berbuka puasa dengan memakan kurma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat muslim di seluruh dunia dangat familiar dengan buah yang bernama kurma. Kurma merupakan buah yang digemari Nabi Muhammad SAW karena dipercaya memiliki banyak khasiat. Buah kurma dengan Nabi Muhammad SAW seperti tidak bisa dipisahkan sehingga memiliki kisah tersendiri dan saksi kekuasaan Allah SWT, seperti kisah pohon kurma yang berpindah dari halaman orang munafik.

Dikisahkan dari buku karya Fuad Abdurrahman, yang berjudul 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW, Selasa (28/02/2024).

Baca Juga

Suatu hari ada seorang sahabat bernama Abu Dujanah yang memiliki nama asli Samak Ibnu Kharsyah. Abu Dujanah dikenal sebagai salah satu sahabat yang pemberani dan piawai dalam hal peperangan. Ia adalah sang pemilik ikat kepala merah dan pemegang pedang Rasulullah SAW pada Perang Uhud. 

Dikisahkan bahwa setiap kali usai sholat subuh berjamaah, Abu Dujanah buru-buru keluar sehingga tidak mengikuti doa Nabi Muhammad SAW.  Kemudian, ia ditegur oleh Nabi Muhammad SAW dan bertanya mengapa ia pergi terburu – buru meninggalkan doa seakan – akan tidak membutuhkan Allah SWT.

"Ya Rasulullah, rumahku berdekatan dengan rumah tetanggaku. Di rumahnya ada sebatang pohon kurma yang condong ke rumahku. Jika angin berembus di malam hari, buah kurma yang matang akan berjatuhan di halaman rumahku. Bila anak-anakku bangun pagi dan merasa lapar, mereka akan makan kurma yang mereka lihat di halaman rumah. Karena itulah, aku bergegas pulang sebelum mereka bangun untuk mengumpulkan kurma-kurma itu dan memberikannya ke tetanggaku," kata Abu Dujanah.

Ia kemudian melanjutkan ceritanya, "Suatu hari, aku melihat seorang anakku memasukkan kurma ke mulutnya. Aku mengeluarkannya dengan jariku dan kukatakan kepadanya, 'Hai Anakku, jangan

membuka aib ayahmu kelak di akhirat!' la menangis karena merasa sangat lapar. Aku berkata kepadanya, 'Aku tidak akan membiarkan barang haram memasuki perutmu!' Lalu, aku segera memberikan kurma-kurma itu kepada pemiliknya."

Mendengar cerita yang dibagikan Abu Dujanah, Nabi Muhammad SAW justru merasa terharu dan  menanyakan siapa pemilik pohon kurma tersebut. Abu Dujanah mengatakan, bahwa pohon tersebut milik orang munafik yang ingin menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. Karena pohon kurma miliknya merupakan yang terbaik di Madinah. Akhirnya, Nabi Muhammad SAW menukar 10 pohon kurma dengan 1 pohon kurma milik orang munafik tersebut.

Ketika malam tiba, orang munafik itu bercerita kepada istrinya tentang niat liciknya. Akhirnya, Allah SWT maha melihat, pada malam hari ketika mereka tertidur, Allah SWT memindahkan semua pohon kurma itu ke halaman Abu Dujanah dan tumbuh dengan kokoh. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement