REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Bulan Ramadhan kembali akan berjalan pilu bagi warga Palestina tahun ini. Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir menyerukan untuk tidak mengizinkan warga Tepi Barat memasuki Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan.
Mereka hanya mengizinkan warga Palestina di Israel yang berusia 70 tahun ke atas masuk Masjid Al Aqsa. Dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (29/2/2024), Polisi Israel telah memperingatkan penerapan pembatasan masuknya warga Palestina ke Masjid Al Aqsa selama Ramadhan dapat memicu ketegangan di Yerusalem.
Channel 12 Israel mengutip pejabat senior polisi yang tidak disebutkan namanya mengatakan keputusan mengenai pembatasan masuk ke Masjid Al Aqsa selama Ramadhan akan dibuat akhir pekan depan.
Polisi Israel mengatakan jika keputusan diambil sebagai tanggapan atas tuntutan Ben-Gvir, hal itu dapat memicu ketegangan di Yerusalem dan kota-kota campuran yang dihuni oleh warga Israel dan Palestina.
Organisasi Abraham Initiatives mengirimkan surat kepada Komisaris Polisi Israel Yaakov Shabtai untuk memperingatkan potensi eskalasi ketegangan. Organisasi Yahudi-Israel dan Palestina-Israel mendorong inklusi sosial dan persamaan hak bagi warga Palestina di Israel dengan mempengaruhi kebijakan publik, membentuk opini publik dan menunjukkan model praktis untuk kehidupan bersama.
Mereka memperingatkan perilaku...