Kamis 29 Feb 2024 13:12 WIB

Korsel Beri Keringanan Pajak bagi Investasi Baru Teknologi Militer

Insentif pajak ini diharapkan dapat memfasilitasi investasi di sektor pertahanan.

Kota Seoul. Mulai Senin (12/7), pemerintah Korea Selatan (Korsel) memperketat lockdown atau karantina wilayah Covid-19 di Seoul dan wilayah yang berdekatan,
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Kota Seoul. Mulai Senin (12/7), pemerintah Korea Selatan (Korsel) memperketat lockdown atau karantina wilayah Covid-19 di Seoul dan wilayah yang berdekatan,

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan akan memberikan keringanan pajak bagi investasi baru di bidang teknologi militer, seperti mesin pesawat terbang, satelit, dan sistem integrasi drone, guna meningkatkan pengembangan sistem persenjataan canggih. “Insentif pajak ini diharapkan dapat memfasilitasi investasi di sektor pertahanan dan mengurangi risiko terkait ekspor senjata,” kata Komisaris Badan Pengadaan Senjata Korsel (DAPA) Seok Jong-gun dalam keterangan resminya di Seoul, Kamis (29/2/2024).

Dia mengatakan, kontraktor pertahanan yang berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan serta peralatan sistem persenjataan canggih akan memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif pajak sebesar enam sampai 18 persen yang mulai berlaku pada hari yang sama. 

Baca Juga

Berdasarkan kebijakan itu, investasi yang akan mendapat keringanan pajak adalah pengembangan teknologi yang diperlukan untuk merancang, membangun, merakit, mengeluarkan sertifikasi dan menguji mesin turbo pesawat, satelit militer dan integrasi sistem senjata berawak dan tak berawak.

Insentif pajak bagi teknologi inovatif dalam industri pertahanan mencakup penelitian dan pengembangan serta investasi di sektor tersebut. Sebelumnya, Korsel berjanji memberikan keringanan pajak dan menyederhanakan peraturan tentang pengembangan dan produksi senjata.

Langkah tersebut bertujuan agar negara itu menjadi eksportir senjata terbesar keempat di dunia pada 2027 untuk mengoptimalkan permintaan yang tinggi terhadap artileri, tank, dan jet tempur buatan Korsel.

 

sumber : Antara, Yonhap
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement