Kamis 29 Feb 2024 15:09 WIB

Mengenal Pesut Mahakam yang Berkerabat dengan Paus Pembunuh 

Pesut adalah lumba-lumba samudra yang hidup di air payau dekat pantai, muara sungai.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Ikan Pesut Mahakam
Ikan Pesut Mahakam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seekor pesut Mahakam dewasa jantan ditemukan mati pada Ahad (25/2/2024). Pesut adalah mamalia yang biasa disebut lumba-lumba air tawar.

Kabar tersebut pertama kali diunggah oleh Mongabay Indonesia melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter), @MongabayID. “Pada tanggal 25 Februari 2024, seekor Pesut Mahakam dewasa jantan yang telah dikenal sebagai Mr Four ditemukan meninggal,” tulis Mongabay Indonesia, seperti yang dikutip oleh Republika.co.id pada Rabu (28/2/2024). 

Baca Juga

Dilansir Thai National Parks, kata pesut dalam bahasa Indonesia adalah nama vernakular untuk Orcaella brevirostris. Lumba-lumba Irrawaddy (Orcaella brevirostris) adalah spesies lumba-lumba samudra euryhaline yang ditemukan di subpopulasi yang memiliki celah di dekat pantai laut dan di muara serta sungai di beberapa bagian Teluk Benggala dan Asia Tenggara.

Secara genetik, lumba-lumba Irrawaddy berkerabat dengan paus pembunuh (orca). Ia juga berkerabat dekat dengan lumba-lumba snubfin Australia, dan keduanya baru dikenali sebagai spesies berbeda. Nama spesies brevirostris berasal dari bahasa Latin yang berarti berparuh pendek.

Pada tahun 2005, analisis genetik menunjukkan lumba-lumba snubfin Australia yang ditemukan di pantai utara Australia merupakan spesies kedua dalam genus Orcaella. 

Secara keseluruhan, warna lumba-lumba adalah abu-abu hingga biru tua, bagian bawahnya lebih pucat, tanpa pola yang khas. Sirip punggungnya kecil dan membulat di belakang bagian tengah punggung. 

Dahinya tinggi dan bulat; paruhnya kurang. Bagian depan moncongnya agak tumpul. Siripnya lebar dan bulat. Spesies yang ditemukan di Kalimantan, lumba-lumba tak bersirip, Neophocaena phocaenoides, serupa dan tidak memiliki sirip punggung; lumba-lumba punggung bungkuk, Sousa chinensis, berukuran lebih besar, memiliki paruh lebih panjang, dan sirip punggung lebih besar.

Lumba-lumba Irrawaddy berkomunikasi dengan bunyi klik, derit, dan dengungan dengan frekuensi dominan sekitar 60 kilohertz, yang diduga digunakan untuk ekolokasi. Hewan ini memakan ikan bertulang dan telur ikan, Cephalopoda, dan krustasea. 

Lumba-lumba ini mampu menyemprotkan....

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement