Kamis 29 Feb 2024 16:36 WIB

Fans K-Pop Protes CEO Hybe Amerika Scooter Braun, Ini Unggahan Terbarunya

Scooter Braun mengunggah foto-foto saat berada di gedung Hybe, Seoul.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
CEO Hybe Amerika, Scooter Braun. Braun mengunggah foto-foto saat dirinya berada di gedung Hybe, Seoul, Korea Selatan.
Foto: AP
CEO Hybe Amerika, Scooter Braun. Braun mengunggah foto-foto saat dirinya berada di gedung Hybe, Seoul, Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencinta K-pop menyuarakan kecaman terhadap CEO Hybe Amerika, Scooter Braun, atas keberpihakannya terhadap zionisme. Baru-baru ini, Braun membuat unggahan baru di Instagram. Penggemar meyakini unggahan baru Braun merupakan respons atas kecaman dan tuntutan mereka.

Braun memperbarui akun Instagramnya. Dia membagikan foto melalui Instagram Stories, mengungkap bahwa dia sedang berada di Seoul, Korea Selatan. Dia juga mengunggah serangkaian foto, termasuk foto dirinya di depan gedung Hybe, situs Seoul, dan artikel tentang rekor penjualan Hybe.  

Baca Juga

Penggemar K-pop yakin dia melihat truk protes terhadapnya dan memposting foto-foto ini sebagai taktik untuk memberi tahu para pengunjuk rasa bahwa dia masih menjadi bagian dari Hybe. Penggemar kian meradang karena menganggap Braun mengejek mereka.

"Orang itu adalah seorang zionis dan kalian semua tidak punya pendirian," tulis pengguna X/Twittwr @sylv***.

"Pria itu benar-benar mencoba untuk menduduki perusahaan Anda dengan sesama parasit dan zionis. Dia akan membahayakan artis Anda dan kerja keras mereka," ucap pemilik akun @pporapipp***.

Seruan kecaman fans K-pop termasuk soal tuntutan pemecatan yang berhubungan dengan dukungan Braun terhadap Israel, yang melakukan genosida di Palestina. Hybe juga mendapat kecaman karena kolaborasi dengan artis Barat seperti Justin Timberlake, Usher, dan Bella Poarch, yang diketahui mendukung Israel.  

Dengan semakin banyak orang yang sadar akan pendudukan Israel atas Palestina, termasuk penggemar K-pop dan warga Korea Selatan, berbagai aksi terus digencarkan. Itu termasuk aksi pemboikotan grup K-pop di bawah empat perusahaan besar yakni YG Entertainment, JYP Entertainment, SM Entertainment, dan Hybe.

Dikutip dari laman Koreaboo, Kamis (29/2/2024), penggemar artis Hybe semakin khawatir terkait hubungan perusahaan tersebut dengan zionisme. Warganet menuntut perusahaan tersebut memutuskan diri sepenuhnya dari pendukung zionisme.

Sebagai bentuk seruan itu, penggemar K-pop menggunakan tagar #HYBEDivestFromZionism alias lepaskan Hybe dari zionisme. Meskipun tagar terus-menerus digunakan lintas platform media sosial, Hybe belum menanggapi warganet, sehingga segera diambil langkah lain.

Pada 23 Februari 2024, penggemar mengirimkan truk protes ke gedung Hybe agar perusahaan memperhatikan tuntutan mereka. Truk protes tersebut berisi detail tuntutan para penggemar, foto Scooter Braun, dan gambar grafis dari Gaza.

Sebelumnya, Braun diduga berusaha mengintimidasi penggemar pro-Palestina melalui pesan langsung. Meskipun Hybe belum menanggapi secara langsung tentang berbagai hal ini, outlet berita The Korea Times menyebutkan bahwa Hybe telah menyatakan bahwa pernyataan yang dibuat oleh Braun bersifat pribadi dan tidak terkait dengan  perusahaan.

Tanggapan itu mendapat reaksi balik dari penggemar di media sosial. Banyak yang berpendapat bahwa keterlibatan Braun dalam proyek-proyek Hybe pada tingkat tinggi tidak dapat disangkal pasti mengaitkan pernyataan “pribadinya” dengan perusahaan.  

Sebagian lain mengingatkan bahwa pimpinan Hybe, Bang Si-hyuk, pernah mengatakan bahwa dia ingin perusahaannya menghadirkan "nilai-nilai yang benar" bersama dengan aspirasi bisnisnya. Jika demikian, tanggapan soal Braun merupakan klaim yang sangat tidak masuk akal.

Ini bukan pertama kalinya penggemar menuntut tindakan langsung dari Hybe atas dasar landasan moral. Para Army (penggemar BTS, grup K-pop terbesar di bawah naungab Hybe) kala itu menentang perilisan lagu "Bird" karya penulis lagu Yasushi Akimoto.

Akimoto dikenal sebagai pengikut "ideologi sayap kanan" dan kerap menggubah lirik lagu misoginis". Saat itu, aksi Army berhasil sebab BigHit Music (nama sebelumnya dari Hybe) membatalkan peluncuran lagu "Bird" yang sebenarnya hendak dirilis pada November 2018.

Artinya, sebelum ini Hybe pernah mengambil sikap moral tertentu berdasarkan kekhawatiran penggemar. Dengan peristiwa itu dalam sejarah Hybe, masih ada harapan label tersebut akan mengambil tindakan sesuai tuntutan penggemar terkait Braun.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement