Kamis 29 Feb 2024 18:08 WIB

Penjualan Mobil Honda Turun pada Awal Tahun, Terdampak Pemilu?

Honda telah melakukan penyesuaian dengan mengantisipasi penurunan penjualan.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Honda ikut berpartisipasi pada ajang pameran mobil Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023.
Foto: Dok Honda
Honda ikut berpartisipasi pada ajang pameran mobil Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan mobil Honda mengalami penurunan di awal tahun ini. Sales and Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kondisi pasar global, isu geopolitik, dan situasi pemilu di Indonesia.

Billy menyatakan, penjualan Honda pada Januari turun, dengan alasan adanya ketidakpastian di pasar global dan situasi geopolitik yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Selain itu, situasi dalam negeri terkait pemilu juga memengaruhi kondisi ekonomi secara keseluruhan, termasuk pasar otomotif.

Baca Juga

"Ya pasar global, geopolitik, kita ada pemilu, jadinya ya (turun)," kata Billy dalam acara Honda e:Technology City Tour di Jakarta Pusat, Kamis (29/2/2024).

Dia menjelaskan bahwa ketatnya kebijakan Non Performing Loan (NPL) dari lembaga pembiayaan dan tingginya suku bunga juga berkontribusi pada penurunan tersebut. Terkait dengan dampak pemilu terhadap penjualan, Billy menyatakan bahwa Honda telah melakukan penyesuaian dengan mengantisipasi penurunan penjualan pada Januari dan Februari.

Meskipun demikian, ada penurunan penjualan pada Januari sebesar 10 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana pasar secara keseluruhan turun sebesar 13 persen. Billy juga memberikan data terkait penjualan mobil Honda pada Desember, yang menunjukkan angka sebanyak 11 ribu unit, dan penurunan menjadi 10 ribu unit pada Januari.

Dia menegaskan bahwa penjualan tersebut merupakan data penjualan ritel. Billy menyatakan bahwa Honda tetap optimistis dalam mencapai target penjualan sebesar 1.100.000 unit untuk tahun ini, tetapi akan terus memantau perkembangannya setiap bulan.

Terkait dengan pertanyaan apakah Honda akan memasukkan penjualan mobil kepada PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau mengusulkan untuk Corporate Social Responsibility (CSR), Billy mengatakan semua keputusan tergantung pada permintaan pasar. Honda akan terus memperkenalkan teknologi baru kepada konsumen dan menjalin komunikasi yang lancar dengan pemerintah, demi mendukung perkembangan industri otomotif di Indonesia.

Meskipun menghadapi tantangan, Honda tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada konsumen dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasar otomotif yang terus berkembang di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement