Kamis 29 Feb 2024 18:16 WIB

Prabowo Subianto Bahas Soal Pemimpin Sejati di Hadapan Ratusan Wisudawan UKRI

Seorang pemimpin sejati, tidak boleh lengah dan harus pandai membaca situasi

Ketua Yayasan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Prabowo Subianto menghadiri acara wisuda
Foto: Dok Republika
Ketua Yayasan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Prabowo Subianto menghadiri acara wisuda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Ketua Yayasan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Prabowo Subianto, hadir ke acara  pengukuhan wisudawan di Trans Convention Center, Kota Bandung, Kamis (29/2/2024). Ia berharap, 348 wisudawan yang dikukuhkan mampu menjadi pemimpin sejati di lingkungan masing-masing.

Prabowo mengatakan, dalam dunia militer tidak ada prajurit yang jelek. Namun yang ada adalah komandan atau pemimpin tidak berkompeten. Maka dari itu, ekosistem yang berkualitas hanya akan lahir buah dari kepemimpinan berkredibilitas.

Baca Juga

Seorang pemimpin sejati, kata Prabowo, tidak boleh lengah dan harus pandai membaca situasi, bagaimana menjaga dan melindungi bangsanya dari ancaman, terutama oleh pihak luar. Di era 1980-1990 kita adalah Macan Asia. Karena, bisa membuat pesawat terbang hingga kapal. Seluruh dunia saat itu melihat Indonesia.

"Tapi kita tidak boleh lengah, ternyata kehidupan sungguh keras. Setiap bangsa ingin hidup makmur. Demi cita-citanya, tega menghambat bangsa lain. Sekarang kita mulai bangkit, setelah 25 tahun ini karena faktor kepemimpinan," ujar Prabowo dalam sambutannya.

Prabowo melanjutkan, para lulusan UKRI harus mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada. Memanfaatkan ilmu yang didapat selama jenjang kuliah, tetapi juga harus bisa dinamis. Walaupun, realita terkadang tidak sesuai dengan ilmu yang di buku.

"UKRI didesain untuk membantu pemerintah, dalam mengisi sektor yang kita merasa perlu untuk dibantu. Masa depan kita, akan bergantung dengan kemampuan kita menguasai teknologi," katanya.

Tidak hanya itu, kata dia, sikap waspada juga harus turut diaplikasikan dalam kehidupan. Terlena dengan kenyamanan, akan kembali menyudutkan bangsa Indonesia. Karen, sering kita sebagai bangsa kurang introspeks dan kurang waspada.

"Elit kita sering tidak waspada. Tidak melihat kenyataan dari sejarah. Dengan idealisme, kerja keras tahun 1990an kita di ambang tinggal landas, karena tidak waspada kita diganggu, cekcok dan akhirnya kita jatuh. Ini jangan sampai terulang," paparnya.

Oleh karena itu, Prabowo berharap para lulusan UKRI dapat menjadi anak muda yang tangguh. Karena, menjadi calon pemimpin di masa depan. Saat ini, kelemahan kita hanya satu yaitu masalah cinta tanah air.

"Sebagian besar hanya di mulut. Begitu diberi kesempatan, dia korupsi. Saya titip anak muda ini dapat cinta tanah air, cinta rakyat Indonesia. Korupsi, yang menghancurkan negara. Saya titip, jadilah pemimpin cinta rakyat, kreatif dan jangan merampok uanh rakyat," katanya.

Sementara Rektor UKRI Sufmi Dasco Ahmad menerangkan, 348 wisudawan berasal dari 10 program studi pada lima fakultas yang ada.

"Alhamdulillah UKRI telah terakreditasi dengan baik. 2023 kita akan membuka fakultas baru, MIPA dengan dua program studi, fisika dan matematika. UKRI juga sedang dalam proses (mengajukan) studi pascasarjana dan memperluas kampus. Total sekarang 10.0018 meter," paparnya.

Selain itu, kata Sufmi, UKRI juga akan terus menggenjot pendidikan karakter bagi para mahasiswa, dimana tentunya memiliki jiwa kebangsaan yang kuat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement