Kamis 29 Feb 2024 19:13 WIB

Kuasa Hukum Edie Toet Tuding Kasus Kekerasan Seksual Dipolitisasi untuk Pemilihan Rektor

Kuasa hukum Edie Toet menuding kasus dugaan kekerasan seksual dipolitisasi.

Red: Bilal Ramadhan
Rektor nonaktif Rektor Universitas Pancasila (UP) Jakarta Prof Dr Edie Toet Hedratno alias ETH. Kuasa hukum Edie Toet menuding kasus dugaan kekerasan seksual dipolitisasi.
Foto: Republika/Ali Mansur
Rektor nonaktif Rektor Universitas Pancasila (UP) Jakarta Prof Dr Edie Toet Hedratno alias ETH. Kuasa hukum Edie Toet menuding kasus dugaan kekerasan seksual dipolitisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor nonaktif Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno alias ETH (72 tahun) selesai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya pada Kamis pukul 12.30 WIB. Kuasa hukumnya ETH, Faizal Hafied menyebutkan ada politisasi dalam kasus yang dilaporkan ini.

"Ini pasti ada politisasi jelang pemilihan rektor sebagaimana sering dialami di pilkada dan pilpres," katanya saat ditemui di Polda Metro Jaya di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Faizal juga menjelaskan kliennya merupakan rektor yang berprestasi sehingga muncul laporan tersebut. "Kami yakini bahwa tidak akan ada laporan polisi (LP) yang dilayangkan apabila tidak ada proses pemilihan rektor. "Jadi ini kental sekali karena ada pemilihan rektor di bulan Maret ini," katanya.

Faizal juga menyebutkan berita yang beredar akhir-akhir ini kurang tepat serta menyesatkan dan merupakan pembunuhan karakter untuk kliennya.