REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Rumah sakit Kamal Adwan, satu-satunya yang masih berfungsi di Jalur Gaza Utara terpaksa menghentikan operasional pada Rabu akibat kelangkaan bahan bakar, membuat warga tidak memiliki layanan kesehatan penting, demikian pernyataan Kementerian Kesehatan.
Pernyataan itu menyoroti bahwa penghentian total aktivitas rumah sakit terjadi karena langkanya bahan bakar sehingga tidak dapat mengoperasikan generator.
Akibatnya penduduk setempat tidak lagi dapat menjalani layanan dialisis, perawatan intensif, perawatan anak, penyakit dalam, perawatan kardiologi, bedah umum, serta layanan darurat semalam dan pediatrik, sebut pernyataan itu.
Israel telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Jalur Gaza, membuat penduduknya berada di ambang kelaparan, terutama mereka yang berada di Gaza utara.
Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober. Pemboman Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan 29.954 orang dan melukai lebih dari 70.000 orang dengan kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pengadilan itu pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan menjamin agar bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.