REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menyelesaikan kursus penilai wasit gelombang kedua.
Dilansir dari keterangan resmi PSSI, Kamis (29/2/2024), kursus penilai wasit merupakan pelatihan yang digunakan untuk pengenalan sistem wasit yang nantinya akan diaplikasikan di Liga Indonesia.
"Saya berpesan kepada para penilai wasit, laporan yang ditulis hanya untuk konsumsi mereka dan komite wasit dan tidak untuk disebarkan ke mana-mana. Wasit perlu kita lindungi. Kedua, mereka harus hati-hati dan konsentrasi dalam bertugas. Saya berharap seusai kursus, para penilai wasit ini bisa terus berlatih dengan komputer dan sistem refer,” kata Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria.
Gelombang kedua kursus pelatihan wasit ini dimulai dari 26 hingga 29 Februari 2024. Sedangkan untuk gelombang pertama berlangsung 22-25 Februari 2024.
Dalam kegiatan ini, para penilai wasit juga mendapat bimbingan melalui zoom meeting dan dipandu oleh Raymond Olivier (AFC Referee Instructor) dan Jeremy Kerner (Sports Fusion CEO).
Pada hari terakhir kursus, materi yang dibawakan antara lain meliputi analisis pertandingan, membuat laporan atas insiden yang terkonfirmasi untuk dilakukannya pembuktian lebih lanjut. Laporan yang diperoleh dalam bentuk Google Form. Kemudian setelah itu dilakukan berbagi evaluasi mengenai sistem wasit selama kursus berlangsung.
Anggota Komite Eksekutif PSSI Rudi Yulianto berharap penilai wasit ini bisa terus belajar dan dekat dengan sistem komputer yang digunakan sebagai operator di liga seusai kursus.
“Saya berharap apa yang sudah diberikan oleh para instruktur selama beberapa hari ini, para penilai wasit bisa cepat beradaptasi dengan sistem refer. Karena memang saat ini zamannya digitalisasi,” kata Rudi Yulianto.