REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen pada Kamis (29/2/2024) mengatakan mereka berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui udara sesegera mungkin.
Saluran berita CTV yang berbasis di Toronto melaporkan juru bicara kementerian Olivia Batten menekankan pengangkutan udara itu tidak akan ada yang menggunakan pesawat militer Kanada.
Hussen pada Rabu mengatakan Ottawa sedang mencari cara-cara baru untuk mengirimkan bantuan ke wilayah Palestina yang terkepung di tengah perang Israel-Hamas. Dia mengatakan bantuan lewat udara ke Gaza, yang dilakukan dengan bermitra dengan negara-negara seperti Yordania sedang dipertimbangkan.
Sebelumnya, Hussen menekankan penyediaan bantuan kepada warga sipil Palestina masih jauh dari kebutuhan. Dia menuturkan proses pemeriksaan menjemukan di perbatasan Rafah membuat penundaan bagi pergerakan pasokan yang dibawa menggunakan truk.
Dana sebesar 30 juta dolar Kanada (sekitar Rp 347,7 miliar) yang diumumkan pada Januari, digabungkan dengan bantuan yang telah diberikan Kanada kepada wilayah yang terkepung itu sejak 7 Oktober 2023, diperkirakan akan mencapai 100 juta dolar Kanada (sekitar Rp 1,1,triliun)
Sebelumnya, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Yordania telah mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara ke wilayah utara Jalur Gaza. Penduduk Gaza secara paksa dibiarkan kelaparan dan haus oleh Israel pada 27 Februari.