REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Setidaknya 104 warga Palestina syahid dan ratusan lainnya terluka ketika pasukan Israel menembaki orang-orang di konvoi bantuan di Jalan al-Rasheed Kota Gaza pada Kamis. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut insiden tersebut sebagai “pembantaian”.
Warga Kota Gaza berkumpul untuk mencari makanan, namun wilayah tersebut sama sekali tidak mendapat bantuan dari pasukan Israel. LSM dan pakar PBB telah menyuarakan kekhawatiran akan kelaparan di Gaza utara dan terdapat laporan mengenai banyak orang, termasuk bayi, yang meninggal karena kelaparan.
Fares Afana, kepala layanan ambulans di Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza, mengatakan petugas medis menemukan “puluhan atau ratusan” mayat tergeletak di tanah begitu mereka mencapai lokasi kejadian. Dia mengatakan beberapa orang yang terluka harus dibawa ke rumah sakit dengan kereta keledai karena tidak ada cukup ambulans untuk membawa semua korban tewas dan terluka.
Rumah sakit di Gaza utara, yang sebagian besar tidak berfungsi karena serangan Israel yang berulang kali, dilaporkan tidak mampu menangani gelombang besar pasien.