Kamis 29 Feb 2024 22:44 WIB

Siapa Sosok Menkeu di Kabinet Prabowo-Gibran? Ini Prediksi 4 Nama, Sri Mulyani tak Masuk

Menkeu di era pemerintahan Prabowo-Gibran dituntut Mumpuni

Rep: Rahayu Subekti / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi mencari menkeu. Menkeu di era pemerintahan Prabowo-Gibran dituntut Mumpuni
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ilustrasi mencari menkeu. Menkeu di era pemerintahan Prabowo-Gibran dituntut Mumpuni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dikabarkan tengah mempertimbangkan empat nama yang diincar untuk jadi menteri keuangan baru.

Dikutip dari  Bloomberg, Rabu (28/2/2024) terdapat empat nama bankir yang menjadi incaran Prabowo dan tidak ada nama Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam daftar tersebut.

Baca Juga

Nama calon menteri keuangan yang beredar tersebut yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.

Sumber Bloomberg tersebut mengungkapkan, keempatnya dipandang paling cocok untuk peran tersebut karena keahlian keuangan serta kepemimpinan yang efektif.

Prabowo juga tidak akan melibatkan posisi menteri keuangan dalam tawar-menawar politik apapun karena menganggap jabatan tersebut di atas politik dan memerlukan kecerdikan dalam mengelola anggaran.

Menteri keuangan yang baru nantinya dipastikan akan menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Saat ini, Sri Mulyani merupakan satu-satunya perempuan yang ditunjuk untuk menduduki jabatan tersebut sejak kemerdekaan Indonesia pada 1945.

Siapapun nantinya yang menduduki jabatan tersebut akan memiliki tanggung jawab besar dalam membantu Prabowo mengarahkan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Khususnya di tengah risiko geopolitik dan gangguan rantai pasokan yang timbul dari persaingan Amerika Serikat-China.

"Orang tersebut harus menjaga disiplin fiskal, yang sangat penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, juga mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana pengeluaran besar Prabowo," tulis Bloomberg.

Baca juga: Prasasti Ini Ungkap Kebenaran Alquran tentang Bangsa Samud, Aad, dan Iram

Belanja besar-besaran Prabowo tersebut salah satunya untuk makan siang gratis. Program itu pernah disebut kubu Prabowo butuh anggaran Rp 460 triliun. Jumlah tersebut lebih besar dari seluruh defisit anggaran pada 2023 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement