REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Truk bantuan dari rakyat Indonesia melalui MER-C berisi tepung terigu dan paket bahan makanan akhirnya berhasil masuk ke Jalur Gaza. Sementara, ribuan truk lainnya masih tertahan dan mengantre di perbatasan Rafah untuk bisa masuk ke Gaza.
Hal ini dilaporkan oleh dua relawan MER-C yang masih berada di Jalur Gaza, Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan. Mereka bersama tim mitra lokal dari Medics World Wide ikut menerima dan mendistribusikan secara langsung bantuan-bantuan tersebut kepada para warga korban agresi Israel.
“Tentunya bantuan yang kita belanjakan di Mesir dan kirim ke Gaza membutuhkan waktu yang cukup lama dan proses yang sangat sulit. Kita sempat berbincang dengan Tim Medics World Wide selaku lembaga yang punya akses memasukkan bantuan ke Gaza. Mereka mengatakan truk-truknya mengalami banyak kendala untuk memasuki Gaza,” kata Fikri ujar Fikri dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (28/2/2024).
Pertama adalah antrean yang cukup panjang dan proses perizinan yang membutuhkan paling sebentar adalah dua pekan dan paling lama berbulan-bulan. Kedua, truk-truk bantuan yang sudah mendapat izin dari gerbang Rafah, perbatasan Mesir dan Gaza, tidak langsung bisa masuk ke Jalur Gaza.
Truk harus dialihkan ke perbatasan Karim Abu Salim, perbatasan Israel dan Mesir, di sana semua barang dibongkar dan diperiksa oleh mereka. Jika memenuhi syarat baru proses selanjutnya bisa dijalankan, yaitu masuk ke Jalur Gaza dan diturunkan di gudang-gudang yang sudah tersedia.
Sepanjang proses ini banyak bantuan...