Jumat 01 Mar 2024 01:06 WIB

Kominfo Ajak Gen Z Jaga Minat Baca Melalui Kegiatan Bedah Buku

Kemenkominfo mengajak Gen Z untuk menjaga minat baca melalui kegiatan bedah buku.

Red: Bilal Ramadhan
Acara ‘Forum Diskusi Literasi Era Digital’ di Bandung, Senin (26/2/2024).
Foto: Istimewa
Acara ‘Forum Diskusi Literasi Era Digital’ di Bandung, Senin (26/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia akan memanfaatkan bonus demografinya dengan investasi dibidang pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu kunci keberhasilan menghasilkan Generasi Indonesia Emas. Hal tersebut untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dan sosial melalui berbagai kebijakan dan inisiatif, dengan basis sumber daya manusia yang berkualitas. 

Tantanganya bagaimana menjaga minat literasi Gen Z agar kualitas yang dihasilkan dari bonus demografi ini mampu memiliki daya saing tinggi. Buku mungkin bertransformasi dalam bentuk digital. Namun yang paling penting bagaimana minat literasi Gen Z yang dapat diperoleh melalui buku ini dapat tetap terjaga.

Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong mengatakan jika saat ini minat baca anak muda terutama Gen Z menurun. Karena saat ini kita mencari pengetahuan dan informasi melalui situs pencarian dan media sosial.

"Sekarang membuat makalah pakai Chat GPT, dulu mencari referensi di perpustakaan. Muncul persoalan yaitu tidak ada pencatuman copyrights bila pakai Chat GPT,” kata Usman Kansong di ‘Forum Diskusi Literasi Era Digital’ di Bandung, dalam rilisnya, Kamis (29/2/2024).

Selanjutnya Usman Kansong dalam kesempatan itu mengajak Gen Z yang hadir agar terus tetap membaca buku. Ia membagi pengalamanya mencari buku-buku berkualitas di berbagai negara dalam berjudul ‘Toko Buku Terakhir’.

Menurut data Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) pada tahun 2023, indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya di angka 0,001 persen atau hanya 1 orang yang minat membaca dibanding 1.000 orang.

“Kita terus berkomitmen untuk terus mendorong semangat tinggi untuk terus membaca, karena kemajuan suatu negara bisa dilihat dari minat baca bangsanya,“ jelas Usman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement