Jumat 01 Mar 2024 09:11 WIB

Remaja, Curhat pada Orang Tua Bisa Selamatkan Kamu dari Bullying

Pola asuh kasih sayang bisa mencegah terjadinya bullying pada remaja.

Rep: Info Remaja/ Red: Partner
.
Foto: network /Info Remaja
.

Ilustrasi bullying. Sumber:Freepik
Ilustrasi bullying. Sumber:Freepik

INFOREMAJA -- Korban bullying kadang takut untuk mengungkapkan perasaannya pada orang lain, terutama orang tua. Padahal, mereka sangat membutuhkan perlindungan untuk terhindar dari praktik kekerasan baik fisik maupun mental.

Untuk itu, remaja perlu mengumpulkan keberanian untuk curhat pada orang tua jika mengalami bully di sekolah.

Praktisi kesehatan masyarakat dr Reisa Broto Asmoro mengatakan komunikasi yang terbuka dan nyaman dengan orang tua adalah salah satu cara untuk mencegah keterlibatan anak dalam perundungan atau bullying, baik sebagai pelaku maupun korban.

"Jadi bisa dibicarakan dengan anak seputar apa yang mereka anggap sebagai perilaku baik dan buruk di sekolah, di lingkungan, maupun di media sosial," ujar Reisa dalam Siaran Sehat dengan topik 'Jaga Anak Kita Dari Bullying', beberapa waktu lalu.

Menurut dia, perundungan adalah sebuah masalah yang kompleks sehingga dibutuhkan penyelesaian yang menyeluruh, yang meliputi semua aspek kehidupan sosial anak, mulai dari lingkaran pertemanannya, keluarga, sekolah, hingga masyarakat.

Keluarga, kata dia, dapat melalukan pencegahan dengan cara mengadopsi pola asuh yang sarat akan cinta kasih, serta menanamkan nilai-nilai agama dalam diri anak.

Selain lingkungan yang penuh rasa sayang dan aman, rasa percaya diri anak juga perlu dibangun, serta ketegasan, etika, dan empati agar anak peduli terhadap sesamanya.

Untuk membangun kepedulian....


"Kita harus bisa menciptakan dorongan kepada anak untuk bisa melawan perundungan yang menimpanya atau temannya," ujarnya.

Untuk membangun kepedulian anak, kata dia, mereka perlu diajak dalam kegiatan-kegiatan positif di lingkungan sekitar.

"Dan jangan ragu untuk memberikan teguran saat dia melalukan kesalahan. Ini yang seringkali terlewatkan," kata Reisa.

Dia menuturkan, seringkali keluarga, karena terlalu sayang anaknya, malah membiarkan kesalahan yang diperbuat mereka. Padahal teguran diperlukan agar mereka tahu bahwa mereka telah melanggar norma-norma sosial.

Selain itu, anak juga perlu diajari cara memilih teman yang tepat, dan pergaulannya perlu diawasi. Hal ini agar dia tidak terlibat dalam kelompok bermain yang suka merundung.

Penggambaran perundungan di internet atau media hiburan, seperti film, sebagai sesuatu yang keren, juga dapat mempengaruhi persepsi anak. Oleh karena itu, dia menjelaskan bahwa orang dewasa perlu melakukan pendekatan dan mengedukasi mereka.

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement