Jumat 01 Mar 2024 12:04 WIB

Mengapa Perokok Punya Risiko Tinggi Terkena TBC?

Gejala TBC dapat berbeda-beda, tergantung organ yang terkena.

Selain menjalani terapi, tekad yang kuat dibutuhkan untuk bisa berhenti merokok. Perokok berisiko tinggi kena TBC.
Foto: Prayogi/Republika
Selain menjalani terapi, tekad yang kuat dibutuhkan untuk bisa berhenti merokok. Perokok berisiko tinggi kena TBC.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perokok memiliki risiko tinggi terkena tuberkulosis (TBC). Apa yang membuatnya begitu?

"Kita tahu bahwa asap rokok yang masuk akan bisa merusak selaput, fili-fili, atau penyaring dari saluran nafas, sehingga kuman TBC yang masuk akan gampang sekali menginfeksi pada perokok," ujar dr IGN Widyawati SpP dalam "Gak Mau Terpapar, Lakukan Cara Ampuh Juga TBC Ini", yang disiarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Baca Juga

Widyawati menjelaskan tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang tersebar melalui udara. Bakteri Mycobacterium tuberculosis tersebut berdiam diri paru dan tidak serta-merta menyerang, namun menunggu imun melemah.

Batuk selama dua pekan lebih perlu diwaspadai sebagai gejala TBC. Selain itu, tergantung dari organ yang terkena, gejalanya dapat berbeda-beda. Contohnya, apabila terkena kelenjar, maka muncul benjolan.

Tanda lainnya, yaitu demam dengan suhu yang tidak terlalu tinggi dan biasanya terasa pada malam hari. Selain perokok, kelompok-kelompok lain yang memiliki risiko terkena TBC adalah orang-orang yang positif HIV, karena pasien-pasien tersebut imunnya rendah.

"Kemudian kelompok yang kedua adalah orang-orang yang mengonsumsi obat-obatan imunosupresan," kata dokter dari RS Paru Ario Wirawan Salatiga, Jawa Tengah itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement