REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis properti pada 2024 diprediksi akan semakin lancar. Salah satu buktinya tahun politik pemilu 2024 ternyata tidak berpengaruh negatif pada sektor properti di Tanah Air.
Hal tersebut mengemuka dalam acara Citra Swarna Group Media Luncheon 2024 dengan tema "Membaca Peluang Ekspansi Bisnis Property Tahun 2024” yang digelar di Jakarta. Hadir dalam acara ini Senior Vice President (SVP) Non-Subsidized Mortgage Division Bank BTN Tbk Mochamad Yut Penta, Komisaris Utama Citra Swarna Group (CSG) Petrus Padmardjo dan Direktur Sales & Marketing CSG Felicia Simon.
Mochamad Yut Penta mengatakan prospek properti di tahun 2024 akan sangat menjanjikan dilihat dari demografi Indonesia yang sangat menjajikan. "Di Indonesia setiap tahunnya ada sekitar 800 ribu keluarga baru yang perlu rumah, jadi kita strong ya, basic-nya dari segi demografi industri properti kita kuat," ujarnya.
Menurutnya industri properti di Indonesia kondisinya masih tetap stabil. Di saat ekonomi naik turun, industri properti tetap tumbuh. Saat pertumbuhan ekonomi negatif, industri properti turun tapi tetap positif.
"Tetapi saat ekonomi naik tinggi, industri properti naik tapi tidak terlalu tinggi alias stabil," jelasnya.
Penta menambahkan potensi bagi bisnis properti ke depan masih relatif besar. Saat ini, angka backlog perumahan mencapai 9,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah.
Sementara Felicia mengungkapkan tahun lalu pendapatan Citra Swarna Group meningkat 39 persen dari target Rp 600-an miliar terealisasi Rp 900-an miliar. Tahun ini perseroan menetapkan target pendapatan Rp 1,1 triliun. Target ini diluar pendapatan dari akuisisi commercial building" katanya.
Felicia menuturkan, sumber pendapatan terbesar CSG masih dari proyek landed residential, baik yang sedang berjalan maupun yang baru. Tahun ini CSG tidak hanya fokus pada pengembangan rumah dan ruko, tapi juga pada bisnis lain.
CSG telah mengakuisisi pembelian Siantar City Square, di Pematang Siantar, commercial building di Palembang, dan penjajakan di wilayah Jawa Timur. "Ekspansi CSG juga akan dilakukan ke wilayah Medan, Bogor, Palembang, Balikpapan, ditambah satu di Jabodetabek," ujarnya.
Sementara untuk proyek perumahan CSG di kawasan Karawang, Bogor dan Serang, pengembangannya juga tidak berhenti di lahan yang dikuasai. "Ekspansi CSG ini adalah strategis bisnis sebagai pengembang properti skala nasional," tutur Felicia.
Terkait bank lahan, Felicia mengatakan, saat ini CSG memiliki land bank sebanyak 300 hektare yang jumlahnya dipastikan akan terus bertambah. "Angkanya dinamis ya, akan terus bertambah, total saat ini kami meniliki 300 hektare," jelasnya
Hingga saat ini KPR mesih menjadi pilihan utama para konsumen CSG dibanding cara pembelian lainnya seperti cash keras dan kredit developer. Dari sisi pembeli, mayoritas adalah mereka yang baru pertama memiliki rumah, hanya sedikit yang membeli untuk investasi. "99 persennya pembeli memilih menggunakan KPR," jelasnya.