Jumat 01 Mar 2024 17:21 WIB

IHSG Melemah Terdampak Sentimen Data dari AS

IHSG ditutup melemah 4,20 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.311,91.

Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (1/3/2024) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 4,20 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.311,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,03 poin atau 0,21 persen ke posisi 987,89.

“Bursa regional Asia menguat seiring dengan sikap pelaku pasar yang merespons laporan ekonomi Amerika Serikat (AS), di mana Personal Consumption Expenditure (PCE) Index meningkat 0,3 persen month to month (mtm) pada Januari 2024, sejalan dengan ekspektasi pasar sebesar 0,3 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya.

Baca Juga

Data PCE Index tersebut membuat pelaku pasar semakin berspekulasi bahwa bank sentral AS The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada Juni 2024. Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostik menyebut bahwa The Fed berpotensi menurunkan suku bunga acuannya pada musim panas ini, sedangkan Presiden Fed New York John Williams memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga acuannya pada akhir tahun di tengah menurunnya inflasi dan perekonomian yang sehat.

Selain itu, pasar juga mencermati data PMI manufaktur China yang masih menunjukkan kontraksi di level 49,1 poin. Pasar melihat belum ada pemulihan yang berarti pada sektor manufaktur China, padahal negara ini merupakan penggerak perekonomian negara-negara partner dagang mereka.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Februari 2024 sebesar 0,37 persen (mtm), atau lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya 0,04 persen.

Secara tahunan, inflasi pada Februari 2024 tercatat sebesar 2,75 persen year on year (yoy), atau masih berada dalam kisaran target pemerintah yang sebesar 1,5 sampai 3,5 persen.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat di mana sektor properti paling tinggi yaitu 0,29 persen, diikuti sektor energi dan barang konsumen non-primer yang naik masing-masing sebesar 0,22 persen dan 0,14 persen.

Lima sektor terkoreksi dimana sektor keuangan turun paling dalam minus 0,83 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing-masing minus 0,68 persen dan 0,36 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MUTU, VISI, SMLE, FILM dan TAYS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ALII, VKTR, FIRE, MMIX, dan WIDI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.229.532 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,52 miliar lembar saham senilai Rp 10,75 triliun. Sebanyak 231 saham naik, 285 saham menurun, dan 242 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 744,60 poin atau 1,90 persen ke 39.910,80, indeks Hang Seng menguat 78,00 poin atau 0,47 persen ke 16.589,43, indeks Shanghai menguat 11,85 poin atau 0,39 persen ke 3.027,02, dan indeks Straits Times melemah 9,05 poin atau 0,29 persen ke 3,132,82.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement