REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi internal.
Melalui kegiatan bertajuk ‘What’s Up’, Kemenkumham berupaya mengoptimalkan peran praktisi kehumasan di kementeriannya, guna menyikapi tantangan komunikasi di era digital saat ini.
Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama Kemenkumham, Hantor Situmorang menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya membekali praktisi kehumasan dengan keterampilan baru, tetapi juga mengajak mereka untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
"Di era digital ini, para pranata humas memerlukan pemahaman dan keterampilan kehumasan yang memadai. Agar proses komunikasi publik bisa berjalan searah dengan kebutuhan, juga ekspektasi publik yang kian berkembang," ujar Hantor di Jakarta, Kamis (29/2/2024) dalam keterangannya.
Dijelaskan, kegiatan ini juga menawarkan cara mengelola hubungan dengan media, membangun branding, serta bagaimana menghadapi situasi krisis. Khususnya di era digital yang menuntut kita untuk selalu belajar dan mengikuti perubahan.
“Kehadiran teknologi informasi dan media digital, jika melalui pemahaman dan juga penerapan strategi yang tepat, akan menjadi instrumen yang ampuh dalam penciptaan dan pengelolaan reputasi organisasi yang positif,” ujarnya.
‘What’s Up’ yang merupakan akronim dari ‘Waktunya Humas Meet Up’ merupakan kegiatan koordinasi dan penguatan kehumasan Kemenkumham yang melibatkan pranata humas dan pemangku kehumasan unit utama maupun kantor wilayah.
Baca juga: Prasasti Ini Ungkap Kebenaran Alquran tentang Bangsa Samud, Aad, dan Iram
Kegiatan ini diselenggarakan selama empat hari, sejak Selasa 27 Februari hingga Jumat 1 Maret 2024. Forum ini menghadirkan sejumlah pembicara seperti Hermawan Kartajaya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Widiarsi Agustina, serta sejumlah praktisi kehumasan perusahaan global dan Tanah Air.