Sabtu 02 Mar 2024 04:04 WIB

BPS: Luasan Panen Padi di Jateng Menurun

Daerah dengan area panen terbesar berada di Kabupaten Grobogan.

Red: Ahmad Fikri Noor
Petani melepas jaring hama burung di tanaman padi siap panen di Desa Hadipolo, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (12/11/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Petani melepas jaring hama burung di tanaman padi siap panen di Desa Hadipolo, Kudus, Jawa Tengah, Ahad (12/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat luasan area panen padi di provinsi ini di sepanjang 2023 tercatat mencapai 1,64 juta hektare. Kepala BPS Jawa Tengah Dadang Hardiwan di Semarang, Jumat (1/3/2024) mengatakan, luasan tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1,69 hektare. Menurut dia, dari area seluas itu, besaran produksi padi di 2023 tercatat mencapai 9,08 juta ton.

"Produksi padi di 2023 turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 9,36 juta ton," katanya.

Baca Juga

Ia menjelaskan jika dilihat dari luasan lahan, daerah dengan area panen terbesar berada di Kabupaten Grobogan yang mencapai 129,63 ribu hektare. Namun jika dilihat dari produktivitasnya, lanjut dia, produksi panen terbesar justru berada di Kabupaten Cilacap yang mencapai 772,49 ribu ton. Ia menyebut, Kabupaten Grobogan mengalami penurunan luasan lahan serta produktivitas panen padi di 2023. Ia menjelaskan dari produksi padi sebanyak itu di 2023, besaran produksi beras Jawa Tengah mencapai 5,22 juta ton.

Dadang menambahkan jika dihitung berdasarkan angka luasan panen Januari 2024, maka perkiraan produksi beras hingga Februari 2024 nanti dapat mencapai 2,02 juta ton.