Sabtu 02 Mar 2024 07:08 WIB

Warga Iran Mulai Memberikan Hak Suara Dalam Pemilihan Parlemen

Sekitar 61 dari 85 juta populasi Iran memiliki hak memilih.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan suaranya pada pemilihan legislatif Iran di Teheran, Iran, (1/3/2024).
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan suaranya pada pemilihan legislatif Iran di Teheran, Iran, (1/3/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sebelum tempat pemungutan suara (TPS) dibuka tidak terlihat antrian warga Iran yang ingin memberikan hak suaranya. Hal yang tidak terjadi dalam pemilihan-pemilihan umum Iran sebelumnya. Namun sejak TPS dibuka mulai terlihat aliran pemilih.

Pada pemilihan umum sebelumnya pada tahun 2020 hanya sekitar 42,5 persen dari pemilih terdaftar yang memberikan hak suara mereka. Pakar dan pengamat mengatakan pemilihan parlemen tahun ini tampaknya akan lebih rendah.

Baca Juga

Bagi Pemerintah Republik Islam Iran angka partisipasi sangat penting karena biasanya digunakan sebagai tes bagaimana masyarakat umum menilai pemerintah. Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan siapa pun yang berpartisipasi dalam pemilihan umum adalah pemenang.

"Pemilihan umum adalah perayaan nasional sebenarnya bangsa hebat Iran dan simbol kohesi dan persatuan," katanya saat berkunjung ke kantor pusat komisi pemilihan umum di Teheran, seperti dikutip dari Aljazirah, Jumat (1/3/2024).

"Semua kandidat yang masuk dalam tahapan pemilu, entah apakah mereka mendapatkan suara, serta masyarakat yang datang ke tempat pemungutan suara siapapun kandidat yang mereka pilih, adalah pemenangnya, karena mereka telah memenuhi tugas mereka, yaitu berpartisipasi dalam pemilihan," tambah Raisi.

Iran menggelar pemilihan parlemen setiap empat tahun sekali dan pemilihan Majelis Pemimpin Para Ahli setiap delapan tahun sekali. Sekitar 61 dari 85 juta populasi Iran memiliki hak memilih.

Sekitar 59 ribu tempat pemungutan suara (TPS) akan dibuka di seluruh negeri dalam pemilu satu putaran, sebagian besar digelar di sekolah dan masjid. Pejabat tinggi Iran mengajak warga untuk menggunakan hak suara mereka di tengah spekulasi rendahnya angka partisipasi.

Parlemen Iran terdiri dari 290 orang yang dikenal sebagai Majelis Konsultatif Islam. Para kandidatnya hanya bisa bersaing setelah disetujui Dewan Penjaga yang anggotanya ditunjuk atau disetujui pemimpin tertinggi.

Juri dari Dewan Penjaga menyetujui 15.200 kandidat dari 49 ribu yang mencalonkan diri untuk duduk di parlemen. Kekuatan parlemen terbatas, setiap legislasi membutuhkan persetujuan Dewan Penjaga untuk dapat diloloskan.

Parlemen mencakup perwakilan dari kelompok minoritas yang diakui konstitusi Iran termasuk satu dari Asiria, Yahudi, dan Zoroastrian, serta dua perwakilan dari Kristen Armenia. Juru bicara Dewan Penjaga Tahan Nazif mengatakan angka partisipasi pemilih tinggi tapi belum ada data yang tersedia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement