Sabtu 02 Mar 2024 07:53 WIB

Pangkalan TNI AL Dumai Gagalkan Aksi Perompak di Selat Malaka

Aksi perompakan terhadap kapal MV African Halcyon berhasil digagalkan TNI AL.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Tim First Fleet Quick Respons Lanal Dumai menjaga kapal berbendera Bahamas MV African Halcyon pada Kamis (29/2/2024).
Foto: Dispenal
Tim First Fleet Quick Respons Lanal Dumai menjaga kapal berbendera Bahamas MV African Halcyon pada Kamis (29/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personel Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai, Provinsi Riau, berhasil menggagalkan aksi beberapa perompak yang diduga hendak mencuri di atas kapal niaga berbendera Bahamas MV African Halcyon pada Kamis (29/2/2024). Hal itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai, Selat Malaka.

Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal) dalam siaran persnya diterima di Jakarta, Sabtu (3/3), menjelaskan, tim tanggap darurat First Fleet Quick Respons Lanal Dumai mengerahkan perahu cepat Sea Rider 85 ke lokasi kapal berbendera asing itu sesaat setelah mendengar alarm dibunyikan oleh MV African Halcyon.

Baca: Wamenhan Singgung Modernisasi TNI dengan Pembelian Pesawat MRTT Airbus A330

Alarm itu dibunyikan oleh MV African Halcyon sesaat setelah beberapa anak buah kapal (ABK) melihat empat orang perompak memanjat badan kapal untuk menuju geladak. Empat orang perompak itu pun menceburkan diri ke laut.

Mereka kemudian melarikan diri saat pasukan TNI AL dari Lanal Dumai tiba di lokasi kejadian. Para pelaku yang gagal menjalankan aksinya kabur menggunakan speedboat.

Dispenal menyampaikan, penyelidikan terhadap insiden itu masih berlangsung. Sejumlah kemungkinan didalami, termasuk kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam. Beberapa prajurit TNI AL saat ini masih bersiaga di sekitar area kapal MV African Halcyon lego jangkar.

Baca: Dua Kawan Baik Prabowo, Sjafrie Sjamsoeddin dan Glenny Kairupan

Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran antarnegara yang sibuk dan padat, tetapi juga rawan aksi pencurian atau perompakan. Kapal-kapal yang lego jangkar di tengah laut, seperti MV African Halcyon kerap menjadi sasaran aksi perompakan. Hal itu mengingat situasi mereka yang rentan dan pengawasan yang lemah.

Di Selat Malaka, terutama di perairan yang masuk wilayah Indonesia, TNI AL beberapa kali menggagalkan aksi penyelundupan. Mulai dari benih lobster sampai perdagangan orang yang berkedok pekerja migran ke negara tetangga.

Merespons peristiwa itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana  Muhammad Ali menegaskan kembali seluruh prajurit TNI AL harus hadir untuk melindungi perairan laut Nusantara dari semua ancaman. Ali berpesan kepada prajurit agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan demi mencegah dan menghalau ancaman yang datang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement