REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Imam Al Ghazali, ayat 163 dalam surat Al Baqarah merupakan rangkaian Ismul A'dham, termasuk juga ayat Kursi. Rasulullah saw menerangkan, bahwa siapa berdoa dengan Ismul A'dham akan diperkenankan dan apabila meminta akan diberi.
Keterangan lain menyebutkan bahwa ayat ini adalah penolak setan. Selanjutnya Nabi saw bersabda, "Sebesar-besar ayat di dalam Alquran ialah ayat Kursi". (HR. Muslim)."
Diriwayatkan dari Sayyidina 'Ali ra bahwa Nabi saw bersabda: "Tidak engkau membaca ayat ini (yakni ayat Kursi) di suatu rumah, kecuali akan menyingkir semua setan 30 hari dari rumah itu, dan tidak akan kemasukan tukang sihir laki-laki dan perempuan selama 40 malam dan seterusnya. Hai Ali! Ajarkan anakmu akan ayat ini dan keluargamu serta tetanggamu. Tidak satu ayat pun yang telah diturunkan yang lebih besar nilainya daripada ayat ini." (Keterangan dalam Ruhul Bayan)
Riwayat Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda, “Barangsiapa keluar dari rumahnya dan membaca ayat Kursyi, niscaya Allah bangkitkan kepadanya 7.000 malaikat dan malaikat-malaikat itu memintakan ampunan dosanya serta mendoakannya.” Demikian pula Nabi saw bersabda, "Barangsiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah hilangkan segala kefakirannya di hadapan matanya. Maka, barangsiapa selalu membiasakan membaca ayat Kursi, jadilah dia orang yang dicintai Allah Ta'ala dan Allah memelihara dia sebagaimana memelihara kekasih-Nya Nabi Muhammad saw."
Syaikh Al Kabir Muhiddin Ibnul ‘Arabi dalam Kitab Khawasul Qur'an berkata: "Barangsiapa membaca ayat Kursi sebanyak 1.000 kali dalam sehari semalam, kemudian dawam membacanya sampai 40 hari, maka Allah akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan apa-apa yang dimaksud, dan diberi pengaruh kepada manusia".
Imam Ghazali menerangkan dalam...