REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chelsea terus berupaya untuk mendatangkan pelatih spesialis bola mati meskipun ada klaim Mauricio Pochettino bahwa sepak bola adalah milik para pemain, bukan milik para spesialis. Pochettino berkeras lebih baik mendatangkan pemain spesialis bola mati dari pada pelatih spesialis bola mati.
The Blues kebobolan gol kemenangan di menit-menit akhir melawan Liverpool di final Piala Carabao ketika Virgil van Dijk menyundul tendangan sudut dari Kostas Tsimikas di perpanjangan waktu. Pasukan Pochettino juga tertinggal dari sejumlah rival mereka dalam hal gol yang dicetak dari bola mati musim ini.
Pada awal bulan Februari, Pochettino menjelaskan bahwa timnya berlatih bola mati dalam latihan, namun pelatihnya adalah orang-orang yang serba bisa, sedangkan analis adalah mereka yang berspesialisasi dalam situasi bola mati. Sundulan Thiago Silva saat kalah 4-2 dari Wolves pada awal bulan adalah gol keenam Chelsea di liga dari bola mati musim ini, sementara tim lain sudah mencetak dua digit angka.
Menurut The Telegraph, Chelsea berencana memperkenalkan departemen bola mati di seluruh klub. Namun, ini adalah hasil dari peninjauan yang dimulai pada musim panas, sebelum sang manajer mengambil alih pertandingan Liga Primer Inggris pertamanya bersama klub.
"Kami banyak bekerja pada bola mati," kata Pochettino sebelum pertandingan melawan Wolves yang disebutkan di atas.
"Kami memiliki spesialis. Kami adalah staf pelatih yang bertanggung jawab atas segalanya. Kami memiliki sekelompok analis untuk bola mati. Mungkin Chilly Ben Chilwell) bagus dalam penyampaiannya, tapi setelah itu kami tidak punya spesialis," ujarnya, menambahkan.
Pochettino melakukan perbandingan dengan West Ham, yang menambahkan spesialis bola mati James Ward-Prowse ke skuad mereka selama musim panas. Mantan bintang Southampton itu mencatatkan 10 assist untuk The Hammers di semua kompetisi musim ini, namun belum satu pun sejak pergantian tahun.
"Lihat West Ham sebelumnya, dan sesudahnya. Apa yang berubah? Sesudah dan sebelumnya? Tidak sama. Pengambilnya adalah Ward-Prowse. Yang pasti, Anda bisa bekerja, seperti West Ham yang bekerja. Tapi sekarang, Anda menambahkan pemain seperti dia, Anda meningkatkan persentasenya. Itulah sepak bola. Sepak bola adalah milik para pemain. Bukan milik para spesialis," ujarnya.